Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menawarkan sejumlah peluang investasi kepada sejumlah investor China yang menyambangi Kantor Kementerian Perindustrian di Jakarta, Rabu (12/7).
Sejumlah investor asal negara tirai bambu ini menyambangi Kemenperin sebagai kelanjutan kunjungan balasan dalam rangka kerja sama bisnis pasca forum One Belt One Road (OBOR) beberapa waktu lalu.
Pada kesempatan ini perwakilan perusahaan itu memperkenalkan profil perusahaan kepada Kementerian Perindustrian yang diwakili oleh Imam Haryono selaku Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri. Mempresentasikan tiga Kalimantan Utara, Sumatera Utara, Sulawesi Utara sebagai tiga daerah yang ditawarkan.
Imam menjabarkan untuk Kalimantan Utara, pemerintah menawarkan kesempatan berinvestasi pada Hydro Power Plant 7080 MW dengan nilai investasi US$ 17 miliar. Selanjutnya ada Industrial Park seluas 4.000 hektare pada tahap pertama. Kemudian Smelter Alumina dan zona industri aluminium seluas 100 Hektare dengan estimasi investasi senilai US$ 7 miliar. Yang terakhir, kawasan perumahan terintegrasi seluas 200 hektare.
Ia melanjutkan, untuk Sulawesi Utara dan Sumatera Utara ada 14 proyek dengan total nilai investasi US$ 29,1 miliar. Yang terdiri dari peluang pembangunan 622 km jalur kereta, 3.000 hektare pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, 3.190 hektare ekspansi sejumlah bandara yakni Bandara Kuala Namu, Aerotropolis, Silangit, Sibolga dan Paal New International Airport.
Selanjutnya, ditawarkan juga peluang investasi pembangunan 4.833 industrial estate yang terbagi dalam Industrial Estate Kuala Tanjung, Sei Mangkei dan Bitung Eco Green Industrial Estate. Kawasan perumahan terintegrasi seluas 506 hektare di Kuala Tanjung.
Yang terakhir, Kemenperin menawarkan investasi di sektor pariwisata dengan pembangunan resort di Tobasari dan Pantai Paal.
"Daerah-daerah tersebut yang kami tawarkan, namun jika tertarik dengan daerah yang lain akan kami bantu memfasilitasi," kata Imam, Rabu (12/7).
Ia menyatakan dari sejumlah wilayah yang ditawarkan, ada beberapa yang sudah mulai membangun namun ada juga yang masih perencanaan dasar. Ia pun mempersilahkan investor yang akan masuk untuk melakukan feasibility study pada wilayah yang masih tahap perencanaan dasar.
"Seperti yang du Kalimantan Utara, kalau mau mulai dari feasibility study silahkan,"imbuhnya.
Terpisah, Menteri Perindustrian menyatakan pihaknya tengah membuat masterplan pengembangan wilayah industri di Kalimantan Utara untuk memfasilitasi calon investor China yang akan masuk. Ia bilang kerja sama bilateral investasi China dalam rangka tindak lanjut OBOR ini harus diperhatikan.
"Kita mau bikin masterplan pengembangan wilayah di Kaltara karena kita mau review program dari pemerintah daerah," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News