kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini yang dibahas Indonesia-Australia saat pertemuan bilateral di KTT Asean


Rabu, 14 November 2018 / 10:46 WIB
Ini yang dibahas Indonesia-Australia saat pertemuan bilateral di KTT Asean
ILUSTRASI. KTT ASEAN


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, di sela-sela KTT Asean di Singapura, Rabu (14/11).

Pertemuan berlangsung di Suntec Convention Centre, Singapura. Selama pertemuan berlangsung, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

Menlu Retno mengatakan, kedua negara membahas secara intensif mengenai kerjasama yang dilakukan kedua pihak dalam beberapa bulan belakangan. Salah satu diantaranya ialah mengenai kerjasama di bidang penanggulangan terorisme.

"Indonesia dan Australia dalam pertemuan bilateral tadi membahas kemajuan kerjasama yang dilakukan sejak Agustus lalu. Termasuk diantaranya penyelenggaraan subregional meeting on counter terrorism yang diselenggarakan di Jakarta pada 6 November 2018 lalu," ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu (14/11).

Presiden Jokowi dan PM Morrison juga membahas soal peningkatan kerjasama mengenai dialog antar umat beragama untuk mendorong hubungan kedua negara ke arah yang lebih baik. Dalam hal ini, Indonesia dijadikan sebagai sebuah percontohan mengenai kerukunan di tengah keragaman yang dimiliki Indonesia.

"Keduanya juga membahas soal interfaith dialogue dimana Indonesia dinilai sebagai contoh bagi kemajemukan," tutur Retno.

Selain itu, Indonesia kembali menegaskan posisinya terutama mengenai upaya menciptakan perdamaian Palestina-Israel berdasarkan prinsip two-state solution. Retno menegaskan, Indonesia memandang bahwa solusi dua negara (two-state solution) merupakan cara yang tepat untuk menyelesaikan konflik secara adil.

"Presiden Republik Indonesia kembali menyampaikan posisi Indonesia dan mengharapkan Australia dapat membantu mewujudkan perdamaian Palestina dan Israel berdasarkan two state solution," ujarnya.

Dalam pertemuan, PM Australia juga menyampaikan kembali dukungan Australia terhadap pengembangan konsep kerjasama Indo-Pasifik, yang diprakarsai Indonesia, dengan mengedepankan sentralitas Asean.

"Indonesia menyampaikan penghargaan atas dukungan Australia terhadap pengembangan Indo-Pasifik yang mengedepankan sentralitas Asean," tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×