Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkuat perlindungan konsumen di tengah perkembangan ekosistem digital yang masif.
Deputi Gubernur BI Juda Agung mengungkapkan, di tengah perkembangan ekonomi digital, memang layanan keuangan juga makin mudah. Namun, ini disertai dengan risiko siber, kebocoran data, transparansi dan kecurangan, yang tentu harus menjadi perhatian bagi otoritas yang memikul tanggung jawab.
"Otoritas perlu membuat ekosistem yang aman bagi seluruh konsumen, khususnya masyarakat yang rentan," terang Juda dalam diskusi Seminar Internasional Pelrindungan Konsumen, Jumat (10/11).
Baca Juga: Peluang Kenaikan Suku Bunga The Fed Berkurang, Kabar Baik Bagi Rupiah
Dalam mendukung perlindungan konsumen, Juda menyebut ada tiga hal utama yang bisa dilakukan oleh BI.
Pertama, memprioritaskan literasi keuangan digital untuk memberdayakan konsumen dengan cara membagi pengetahuan seputar layanan keuangan.
Kedua, menegakkan kerangka pengaturan untuk mendukung inovasi seraya meningkatkan integritas pasar dengan menjaga data identitas konsumen dan transaksi.
Ketiga, perlunya kolaborasi antara regulator, perusahaan teknologi dan institusi keuangan untuk meningkatkan perlindungan konsumen.
Juda menambahkan, dalam upaya ini, BI perlu menjembatani lembaga dengan masyarakat hingga daerah terpencil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News