kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.870   73,00   0,46%
  • IDX 7.155   -6,46   -0,09%
  • KOMPAS100 1.095   0,60   0,05%
  • LQ45 870   -2,06   -0,24%
  • ISSI 217   0,62   0,29%
  • IDX30 445   -1,66   -0,37%
  • IDXHIDIV20 536   -3,67   -0,68%
  • IDX80 126   0,10   0,08%
  • IDXV30 135   -1,07   -0,79%
  • IDXQ30 148   -1,02   -0,68%

Ini Tiga Poin yang Disampaikan Dalam Keketuaan Indonesia di KTT ASEAN


Selasa, 05 September 2023 / 12:11 WIB
Ini Tiga Poin yang Disampaikan Dalam Keketuaan Indonesia di KTT ASEAN
ILUSTRASI. Terdapat tiga poin yang ingin disampaikan dalam keketuaan Indonesia di perhelatan ASEAN tahun ini.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta Convention Center, Selasa (5/9). KTT ASEAN ke-43 di bawah Keketuaan Indonesia ini akan diselenggarakan hingga 7 September 2023 mendatang.

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan, terdapat tiga poin yang ingin disampaikan dalam keketuaan Indonesia di perhelatan ASEAN tahun ini. Di antaranya, Indonesia menjadi wadah yang utuh dan memiliki landasan menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, pusat kebenaran, dan ingin membangun ekosistem produksi baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di kawasan ASEAN.

“Hal ini tolong diberikan informasi ke masyarakat luas baik Indonesia maupun global,” tutur Moeldoko kepada awak media, Selasa (5/9).

Baca Juga: Myanmar Absen di KTT ASEAN, Moeldoko: Tidak Mengganggu, KTT Tetap Jalan

Dia juga menyampaikan, perhelatan KTT ASEAN tahun ini juga akan semakin diperkuat oleh kehadiran ASEAN+ yakni China, Jepang, dan Korea Selatan. Perkuatan tersebut bagaimana dalam memantau pertumbuhan ekonomi akan digerakkan bersama-sama.

Kemudian, bagaimana membangun negara Kawasan ASEAN menjadi semakin stabil, dan juga bagaimana membangun kesejahteraan dan kedamaian negara Kawasan.

Selain itu, untuk menghapur kesenjangan di ASEAN, menurutnya dibutuhkan symbiosis mutualisme atau kerja sama antar negara untuk saling membantu dari sisi ekonomi.

“Bahwa memang ada perbedaan mungkin lebih ke kebijakan sektor politik. Tapi dari sektor ekonomi bagaimana kita tumbuh bersama,” imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×