Reporter: Ratih Waseso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman bersama Kedutaan Besar India kembali bekerja sama dalam Forum India Indonesia Infrastruktur (IIIF) yang kedua.
Salah satu alasan kerja sama antara India dan Indonesia adalah lokasi yang tak jauh dan strategi. "Sangat dekat. Keduanya sama-sama di kawasan strategis perdagangan juga, situ langsung masuk selat Malaka, memperkuat eksistensi kedua negara," jelas Deputi Bidang Infrastruktur Kemenko Bidang Kemaritiman Ridwan Djamaluddin saat IIIF kedua, Selasa (18/3).
Dalam diskusi panel India bahkan menawarkan infrastruktur dalam bidang IT yang disebut Ridwan akan dibahas lebih lanjut. "Kalau dilihat perkembangan industri 4.0 itu jadi kunci, kita tahulah kalau di India ini itu bagus-baguslah di dunia orangnya pinter-pinter, perusahaan multinasional orang-orang pakar IT-nya menonjol. Itu akan jadi topik yang akan dibicarakan kelanjutannya," sambung Ridwan.
Mengenai realisasi investasi India di Sabang sendiri Ridwan menjelaskan bahwa pertama mengenai pengembang kawasan Sabang, kedua terkait pembelian bahan bangunan untuk Nikobar dan Andaman yaitu kepulauan di India. Dari sisi Indonesia sendiri Ridwan ingin mendorong medical tourism di Sabang.
"Banyak orang kita berobat keluar. Kami berusaha kalau di Sabang bisa disediakan fasilitas rumahsakit yang bagus, supaya orang kita jangan keluar tapi di Sabang saja," jelas Ridwan.
Namun diakui memang bukanlah hal yang mudah lantaran masih belum diperbolehkannya tenaga medis (dokter) asing di Indonesia. Selain medical tourism pemerintah juga tertarik dengan infrastruktur di sektor bandara. Ini sejalan dengan rencana pemerintah yang ingin membuat beberapa bandara baru salah satunya di Surabaya.
Forum Infrastruktur India Indonesia (IIIF) kedua dibuka oleh Menko Maritim Luhut B Pandjaitan dan dihadiri pula Gubernur Provinsi Aceh Nova Iriansyah, Wakil Menteri Luar Negeri, Pemerintah India A Gitesh Sarma dan Duta Besar India untuk Indonesia Pradeep K Rawat.
Lebih dari 30 CEO sektor infrastruktur asal India juga berpartisipasi dalam IIIF kedua tersebut. Tak kalah, mitra industri dari Indonesia sendiri berjumlah lebih dari 75 perusahaan di sektor yang sama, termasuk didalamnya ada Pertamina, Angkasa Pura, Garuda, Pelindo, Jasa Marga, termasuk juga BKPM, Kementerian BUMN dan Kementerian Kesehatan.
Sedangkan perusahaan dari India diantaranya GMR, GVK, BHEL, Adani, Larsen & Toubro, Tata, Power TCS, Tech Mahindra, Essar, WAPCOS, EXIM Bank, Jet Airways.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News