CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ini Sederet Tantangan yang Bisa Tekan Optimisme Masyarakat di 2022


Senin, 10 Januari 2022 / 16:39 WIB
Ini Sederet Tantangan yang Bisa Tekan Optimisme Masyarakat di 2022
ILUSTRASI. Ekonom Bank Permata memperkirakan, optimisme masyarakat masih akan terjaga di tahun 2022.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ekonom Bank Permata memperkirakan, optimisme masyarakat masih akan terjaga di tahun 2022. Ini salah satunya tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang masih berada di atas 100. 

Kepala ekonom Bank Permata Josua Pardede meramal, IKK pada tahun 2022 akan berada di kisaran 118 hingga 125.  Sayangnya, jalan tak akan selalu mulus. Josua melihat masih ada beberapa tantangan yang bisa melemahkan optimisme konsumen pada tahun ini. 

“Bahkan ini membuat ada potensi peningkatan IKK di tahun 2022 tidak akan setinggi tahun lalu, seiring dengan hambatan dari beberapa sisi,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Senin (10/1). 

Josua kemudian memerinci, dari sisi eksternal, terdapat varian Omicron yang menjadi ancaman bagi pemulihan ekonomi. Apalagi, penyebaran varian ini dilaporkan lebih tinggi dibandingkan varian lainnya meskipun cenderung tidak terlalu parah. 

Baca Juga: Ini Salah Satu Bukti Aktivitas Belanja Masyarakat Mulai Naik di Akhir Tahun 2021

Tingginya level penyebaran kemudian berpotensi mendorong pemerintah untuk meningkatkan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) seperti pada kuartal III-2021 saat gelombang kedua Covid-19. 

“Risiko tersebut berpotensi menurunkan IKK, bila melihat peristiwa tahun lalu. Meskipun di tahun ini cenderung sementara,” jelas Josua. 

Kemudian, dari sisi dalam negeri, ada penyesuaian beberapa harga diatur oleh pemerintah yang berpotensi meningkatkan inflasi. Ini pun akan membatasi peningkatan IKK. 

Kenaikan yang setidaknya berpotensi terjadi di tahun ini antara lain Pajak Pertambahan Nilai (PPN), tarif dasar listrik, dan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi. 

Baca Juga: Porsi Pendapatan Konsumen yang Digunakan untuk Konsumsi Meningkat di Akhir 2021



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×