Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli
Lebih lanjut, Danang mengimbau agar pemerintah juga dapat menggerakkan berbagai langkah preventif, baik di kantor pelayanan publik, sekolah, instansi, restoran, ataupun tempat lain yang menjadi tempat berkumpulnya banyak orang.
Langkah preventif yang dimaksud adalah dengan menyiapkan alat-alat sanitasi yang baik, menyediakan masker dengan biaya yang lebih murah atau bahka gratis, sarana mencuci tangan yang lebih baik dan lebih banyak, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Bisnis alat berat masih menantang, ini strategi Kobexindo Tractors (KOBX)
Hal ini dapat dilakukan secara perlahan agar menjadi gerakan massal dan menjadi satu contoh yang baik bagi instansi lain.
"Jadi langkah-langkah yang dapat menimbulkan gerakan yang positif harus dikejar, supaya aksi ini bisa menjadi kebersamaan dan tidak saling menyalahkan," kata Danang.
Kemudian, terkait dengan fenomena panic buying, Danang menilai hal ini merupakan salah satu bentuk egoisme dan intoleransi masyarakat. Danang percaya, pasar Indonesia tidak akan kekurangan pasokan untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, maupun papan.
"Jadi tidak perlu berlebihan untuk menyikapi ini, malah harus ditegur konsumen-konsumen yang tiba-tiba melakukan panic bunying," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
