kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini rencana Erick Thohir lima tahun ke depan di tubuh Kementerian BUMN


Jumat, 21 Februari 2020 / 22:12 WIB
Ini rencana Erick Thohir lima tahun ke depan di tubuh Kementerian BUMN
ILUSTRASI. Menteri BUMN Erick Thohir menjawab pertanyaan awak media usai mengikuti Penguatan Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) BUMN di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu (12/2/2020).


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah membuat road map berisi lima pilar yang akan menjadi fokus perusahaan pelat merah ini hingga tahun 2024 mendatang.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, diharapkan seluruh anak perusahaan BUMN dapat mengikuti dan mengacu pada kelima pilar ini dalam menjalankan perusahaannya.

Pertama, tidak hanya berbisnis, ke depannya BUMN juga akan mendorong public service pada seluruh anak perusahaannya.

Baca Juga: Ditanya soal komisaris dari Parpol, Jokowi: Silakan ditanya ke Menteri BUMN

Secara detail Erick akan memetakan mana perusahaan BUMN yang lebih mengedepankan sektor bisnisnya agar lebih maju dan mana perusahaan BUMN yang lebih mengedepankan public service-nya.

"Jadi bagaimana kami mem-balance antara ekonomi dan juga public service," ujar Erick di Gedung BUMN, Jumat (21/2).

Kedua, inovasi model bisnis. Artinya, Kementerian BUMN akan mulai memfokuskan anak perusahaannya berdasarkan inti (core) bisnisnya. Hal ini dilakukan untuk memastikan agar seluruh perusahaan BUMN memiliki fokus bisnis yang jelas.

Namun demikian, skema yang akan dilakukan untuk memetakan anak BUMN ini adalah melalui sub holding yang terdiri atas beberapa klaster. Terkait dengan jumlah anak perusahaan yang akan dibawahi oleh masing-masing klaster, nantinya akan menggunakan strategi yang berbeda.

"Tetapi pasti di klaster itu kita mau ada fokus bisnisnya, supaya lebih terkontrol dan supaya lebih bisa lebih kompetitif, karena value changenya nyambung dan menciptakan ekspertise dan juga bisa bersaing," jelasnya.

Baca Juga: Bukan super holding, Erick Thohir rencanakan subholding BUMN

Ketiga, Erick menginginkan agar setiap anak perusahaan BUMN dapat beradaptasi di era disrupsi teknologi. Menurutnya, disrupsi dari era teknologi ini seringkali tidak bisa diantisipasi dan berujung menimbulkan kendala di kemudian hari.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×