CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Ini Proyeksi Ekonom Soal Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga pada Kuartal II-2022


Minggu, 10 April 2022 / 12:37 WIB
Ini Proyeksi Ekonom Soal Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga pada Kuartal II-2022
ILUSTRASI. Konsumsi rumah tangga diproyeksi tetap naik di kuartal II-2022


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsumsi masyarakat dalam jangka pendek diperkirakan akan tetap tumbuh solid meskipun di tengah tren kenaikan inflasi domestik. 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, lonjakan inflasi terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga pangan, energi dan kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) 11% yang mulai diberlakukan pada April 2021.

Sehingga dalam rangka membatasi penurunan daya beli masyarakat berpenghasilan rendah, pemerintah akan mendorong penyaluran perlindungan sosial melalui Program Keluarga Harapan (PKH).

Selain itu juga akan ada Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan yang terakhir adalah pemerintah berencana akan menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng untuk meringankan beban masyarakat berpenghasilan rendah di tengah kenaikan harga minyak goreng.

Baca Juga: Rata-rata Porsi Pendapatan Konsumen yang Digunakan untuk Konsumsi Naik di Maret 2022

“Lebih lanjut bagi masyarakat berpenghasilan menengah, pemerintah juga akan menyalurkan Bantuan Subsidi Gaji (BSU) yang diharapkan dapat menjaga belanja khususnya pada momentum hari raya saat ini ditengah kenaikan harga pangan dan kenaikan tarif PPN,” ujar Josua kepada Kontan.co.id, Sabtu (9/4).

Oleh karena itu, Josua memperkirakan optimisme konsumen akan berada dalam zona optimis dengan mempertimbangkan penanganan Covid-19 yang semakin baik sehingga mendorong pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diberbagai daerah dan mendorong peningkatan pent up demand/permintaan domestik yang tertahan selama dua tahun terakhir pandemi.

“Oleh sebab itu, konsumsi rumah tangga diperkirakan berkisar 4%-5% pada kuartal II-2022 ini,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×