kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Ini Persiapan Kementerian Pertanian Hadapi Potensi Gagal Panen karena Cuaca Ekstrem


Senin, 06 Maret 2023 / 11:53 WIB
Ini Persiapan Kementerian Pertanian Hadapi Potensi Gagal Panen karena Cuaca Ekstrem
Petani memanen padi di persawahan yang terendam banjir di Desa Wates, Undaan, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (3/3/2023).


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyiapkan beberapa langkah strategi dalam mengantisipasi gagal panen akibat cuaca ekstrem pada tahun 2023.

Mentan membenarkan bahwa produksi tanaman pangan sangat dipengaruhi oleh cuaca. Untuk itu untuk menjaga produktivitas pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan berbagai pendekatan melalui teknologi.

"Seperti pada musim (hujan) saat ini mesin dryer harus main," kata Mentan di Pasar Induk Kramat Jati, Senin (6/3).

Selanjutnya Kementan juga melakukan pertanian modern dengan menerapkan digitalilasi, di beberapa daerah sentra pertanian menurutnya sudah menerapkan hal ini.

Baca Juga: Musim Panen Terancam Gagal, Sri Mulyani Imbau Petani Ikut Asuransi Pertanian

Digitalisasi dapat membantu para petani dalam menentukan banyak hal seperti pemeriksaan apa yang dibutuhkan tanah yang akan ditanam komoditas hingga waktu yang tepat untuk melakukan panen.

"Mulai dari 1 minggu kita tahu mana saja yang akan dipanen, ini akurat. Memang ada margin eror tapi sedikit," tambah Mentan.

Meski demikian ia mengatakan bahwa penerapan teknologi untuk mengantisipasi cuaca ekstrem memang masih belum masif karena baru dimulai.

Ia mengatakan untuk mengatasi perubahan cuaca diperlukan waktu yang cukup untuk mengatasinya. Terlebih, Indonesia memiliki luasan lahan pertanian yang cukup besar.

"Jadi tidak semudah hanya memerintah saja, membutuhkan berbagai hal," ungkap Mentan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×