Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) tak menyurutnya dana asing mengalir ke pasar domestik. Hal itu diduga kuat lantaran bank sentral di sejumlah negara lainnya di dunia juga cenderung menurunkan suku bunga acuan mereka.
Karen aitu, Ekonom Institut Pertatian Bogor Iman Sugema menilai hal tersebut terjadi karena tren saat ini. Artinya bila Indonesia menurunkan suku bunga, karena kecenderungan internasional juga sedang turun, pasar Indonesia tetap akan terlihat menarik.
Baca Juga: Dana Panas Menyerbu Pasar Modal Asia
Lalu, hal ini juga dipengaruhi oleh kondisi politik Indonesia. Terpilihnya kembali Presiden RI Joko Widodo di 2019 ini, dinilai tidak akan menimbulkan perubahan dan kebijakan yang unexpected, sehingga program dan kebijakan terkait dengan ekonomi tidak akan terlalu banyak berubah.
"Selain itu, Jokowi juga sudah dikenal di dunia internasional. Jadi, akan lebih solid dan lebih mantap untuk melangkah," tambah Iman.
Selanjutnya, karena emerging market, Indonesia masih menyisakan daya tarik untuk investasi portofolio. Walau interest rate Indonesia turun, tetapi masih relatif tinggi dan kondisi ini diproyeksikan akan berlangsung hingga akhir tahun.
Ada juga faktor dari pembangunan di dalam negeri, yaitu pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah. Hal ini membuat negara Indonesia Baca Juga: Minat investor tinggi, penjualan SBR007 berhasil melewati target
terlihat lebih berbenah dibanding negara lain dan juga menarik para investor.
Apalagi, pasar saham Indonesia dinilai relatif terbuka untuk investasi.
Lalu apakah kondisi ini akan tetap terus berjalan? Menurut Iman, berlangsungnya kondisi ini tergantung pada kebijakan The Fed dan ECB.
Baca Juga: BI Pertahankan Bunga Acuan untuk Menjaga Arus Masuk Dana Asing
"Kita lihat saja kebijakan mereka berubah atau tidak. Sekarang tekanannya adalah untuk menurunkan suku bunga, nah ini relatif menguntungkan untuk kita. Tapi tidak tahu ini akan reverse atau tidak," kata Iman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News