kontan.co.id
banner langganan top
Rabu, 7 Mei 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.956.000   25.000   1,29%
  • USD/IDR 16.555   -90,00   -0,55%
  • IDX 6.926   28,03   0,41%
  • KOMPAS100 1.005   3,86   0,39%
  • LQ45 777   2,30   0,30%
  • ISSI 221   0,99   0,45%
  • IDX30 403   1,61   0,40%
  • IDXHIDIV20 475   0,87   0,18%
  • IDX80 113   0,26   0,23%
  • IDXV30 115   0,38   0,33%
  • IDXQ30 131   -0,13   -0,10%
  • EMAS 1.956.000   25.000   1,29%
  • USD/IDR 16.555   -90,00   -0,55%
  • IDX 6.926   28,03   0,41%
  • KOMPAS100 1.005   3,86   0,39%
  • LQ45 777   2,30   0,30%
  • ISSI 221   0,99   0,45%
  • IDX30 403   1,61   0,40%
  • IDXHIDIV20 475   0,87   0,18%
  • IDX80 113   0,26   0,23%
  • IDXV30 115   0,38   0,33%
  • IDXQ30 131   -0,13   -0,10%
  • EMAS 1.956.000   25.000   1,29%
  • USD/IDR 16.555   -90,00   -0,55%
  • IDX 6.926   28,03   0,41%
  • KOMPAS100 1.005   3,86   0,39%
  • LQ45 777   2,30   0,30%
  • ISSI 221   0,99   0,45%
  • IDX30 403   1,61   0,40%
  • IDXHIDIV20 475   0,87   0,18%
  • IDX80 113   0,26   0,23%
  • IDXV30 115   0,38   0,33%
  • IDXQ30 131   -0,13   -0,10%

Ini modus baru keberangkatan WNI ke Suriah?


Senin, 09 Maret 2015 / 09:34 WIB
Ini modus baru keberangkatan WNI ke Suriah?
ILUSTRASI. Foto udara ikon pariwisata Bali patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Badung, Bali, Kamis (14/10/2021). Pemerintah resmi membuka kembali Pulau Bali untuk kunjungan wisatawan mancanegara dari 19 negara dengan sejumlah persyaratan diantaranya telah mendapatkan vaksin COVID-19 lengkap serta memiliki asuransi kesehatan yang menanggung penanganan COVID-19 senilai minimal 100.000 dollar AS. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, pemerintah mewaspadai modus baru yang digunakan WNI untuk sampai ke Suriah. Iqbal menduga agen biro perjalanan (travel) digunakan WNI untuk sampai ke negara perbatasan Suriah dan bergabung dengan kelompok teroris ISIS.

Dugaan itu mencuat dari peristiwa hilangnya 16 WNI saat mengikuti tur ke Turki. Memang belum dapat dipastikan mereka bergabung dengan kelompok ISIS, tapi otoritas Turki secara tidak resmi menyampaikan dugaan kuat jika 16 WNI tersebut telah keluar dari perbatasan Turki menuju Suriah.

"Setibanya di Turki, mereka tidak ikut tur dan langsung berpisah. Tujuan awalnya untuk liburan, tapi kita lihat itu adalah modus baru. Bukan tidak mungkin modus ini terjadi lagi di masa mendatang," kata Iqbal, saat dijumpai di Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (8/3).

Iqbal menuturkan, modus ini pertama kalinya terjadi. Rombongan 16 WNI itu terdiri dari tiga keluarga, seorang anak, dan dua orang yang tidak memiliki hubungan keluarga.

Ia melanjutkan, selain berkoordinasi dengan otoritas Turki, Kemenlu juga berkoordinasi dengan TNI, Badan Intelijen Negara, Polri, dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT). Semua data yang diperoleh mengenai itu kemudian disatukan untuk mendapat kesimpulan mengenai motivasi 16 WNI tersebut meninggalkan rombongan tur yang terjadwal kembali ke Indonesia pada 4 Maret 2015 lalu.

"Otoritas Turki secara tidak resmi menyampaikan 16 orang ini sudah keluar dari wilayah Turki karena tidak terdeteksi dari semua check point," ujarnya.

Sebelumnya, Iqbal mengatakan 16 WNI yang hilang di Turki telah sejak awal tak ingin kembali ke Indonesia. Meski demikian, Iqbal belum dapat memastikan motivasi 16 WNI tersebut tak ingin kembali ke tanah air.

Iqbal menjelaskan, pada 24 Februari 2015, 16 WNI tersebut tiba di Bandara Attaturk, Turki, bersama rombongan tur. Tapi pada 28 Februari 2015 mereka berpisah dari rombongan tur dengan alasan acara keluarga dan tidak pernah kembali sampai 4 Maret 2015, di saat rombongan tur akan bertolak ke Indonesia.

"Mereka bilang akan menjenguk keluarga, tapi ternyata tidak kembali lagi," kata Iqbal.

Menurut Iqbal, pimpinan tur sempat mencoba menghubungi beberapa orang dalam kelompok 16 WNI tersebut. Tapi respons yang diberikan tidak menunjukkan adanya keinginan untuk bergabung dengan rombongan tur kembali ke Indonesia.

"Ketika di-SMS oleh tour leader-nya mereka mengatakan 'kalau teman-teman bisa pulang dengan lancar pada tanggal 4 (Maret), i'm fine, we are fine. Enggak usah pikirkan kita," ucap Iqbal, mengutip isi SMS tersebut.

Iqbal mengungkapkan, pemerintah Turki mencoba mendeteksi keberadaan 16 WNI itu dengan bantuan kepolisian setempat dan melacak melalui CCTV, khususnya di area perbatasan Turki dengan Suriah. Tapi usaha tersebut ia anggap tidak mudah karena perbatasan Turki-Suriah sangat luas, mencapai sekitar 900 kilometer.

"Saya tidak bisa verifikasi niat dalam hati orang. Tetapi saya bisa katakan kalau dari kronologinya, ini bukan kasus kehilangan. Mereka memang sengaja untuk tidak kembali ke Indonesia," ucap Iqbal. (Indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×