Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan, kunci pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 adalah keberhasilan dalam menjaga ekspektasi masyarakat.
“Kuncinya, ekspektasi masyarakat tetap harus dijaga. Kalau perlu, ditingkatkan lagi. Karena perumusan kebijakan saat ini sudah tepat. Masalahnya, proses implementasi jangan sampai tidak optimal,” ujar Riefky kepada Kontan.co.id, Selasa (15/6).
Selain itu, pemerintah juga masih perlu untuk mengoptimalkan belanja negara. Salah satunya bisa dilakukan dengan melakukan realokasi anggaran dari program yang penyerapannya rendah maupun tak efektif, ke program yang penting.
Sehingga dalam hal ini, pemerintah perlu menjadikan monitoring dan evaluasi sebagai prioritas.
Baca Juga: Sri Mulyani waspadai dampak penyebaran varian baru Covid-19 ke ekonomi Indonesia
Nah, tantangan terbesar yang masih akan dihadapi oleh pemerintah adalah terkait kasus harian Covid-19. Apalagi, setelah momen Lebaran tahun ini, kasus harian Covid-19 tiba-tiba melonjak dan ini tidak boleh dianggap remeh.
Ia berharap, ke depan pemerintah tidak kendor dalam melakukan pengawasan dan semakin menggalakkan penanganan Covid-19. Belum lagi, ada varian Covid-19 yang mudah menular. Jangan sampai Covid-19 kembali menjegal proses pemulihan ekonomi.
Ia pun memperkirakan, pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2021 akan berada di kisaran 4% hingga 5%. Hal ini dengan asumsi, pemerintah bisa menjaga kondisi dari risiko Covid-19.
“Namun, kalau risiko Covid-19 tak terbendung, pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh di bawah 4% pada kuartal III-2021,” tandasnya.
Selanjutnya: Selama Juni 2021, Indonesia telah vaksinasi Covid 700.000 dosis setiap harinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News