kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Selama Juni 2021, Indonesia telah vaksinasi Covid 700.000 dosis setiap harinya


Minggu, 13 Juni 2021 / 16:11 WIB
Selama Juni 2021, Indonesia telah vaksinasi Covid 700.000 dosis setiap harinya
ILUSTRASI. Indonesia termasuk dalam posisi 13 besar dunia dan tiga besar dari negara yang bukan merupakan produsen vaksin. (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus aktif Covid-19 nasional sudah jauh menurun sebesar 38,7% dibandingkan puncak kasus pada bulan Februari 2021. Persentase kasus aktif di Indonesia pun lebih rendah daripada global dan persentase kesembuhan juga cukup baik daripada global.

Berbagai penanganan pandemi diupayakan pemerintah dan didukung masyarakat menunjukkan hasil baik. PPKM dan PPKM Mikro yang diterapkan sejak awal tahun 2021 telah terbukti memberikan kontribusi dalam melandaikan kasus harian Covid-19.

Presiden Jokowi mengarahkan agar PPKM tetap dilanjutkan, diperkuat dengan 3T dan diperluas sebagai strategi penanganan Covid-19.

Baca Juga: Ayo cegah lonjakan kasus Covid-19 dengan menaati PPKM Mikro

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN)  dalam rilis Minggu 13 Juni 2021 mengatakan, vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu langkah krusial yang menentukan kesuksesan kita untuk mengakhiri pandemi ini.

Dia bilang, untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunal, dibutuhkan 70% penduduk atau sekitar 181,5 juta penduduk Indonesia yang perlu divaksinasi. "Semakin cepat terlaksana, semakin baik," ujar Airlangga dalam peninjauan pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah di Kawasan Industri Batamindo, Panbil Industrial Estate, dan PT Sat Nusa Persada Tbk, Kepulauan Riau.

Airlangga menambahkan, pemerintah memastikan ketersediaan suplai, keamanan, mutu dan khasiat atau efficacy dari vaksin yang akan diberikan ke masyarakat. Realisasi penyuntikan dosis vaksin di Indonesia termasuk dalam posisi 13 besar dunia dan tiga besar dari negara yang bukan merupakan produsen vaksin.

"Vaksinasi terus diupayakan agar meningkat kecepatannya. Hingga tanggal 11 Juni 2021, telah melakukan vaksinasi sebanyak 31,5 juta dosis dan akan terus ditambah dengan kecepatan vaksinasi yang mencapai sekitar 700 ribu dosis per hari pada bulan Juni ini serta 1 juta dosis per hari pada bulan Juli dan meningkat seterusnya," papar Airlangga.

Untuk Kepulauan Riau, realisasi vaksinasi per 11 Juni 2021 telah mencapai 373.222 dosis. Dibandingkan target, penyuntikan dosis-1 telah mencapai 82,77% dan berada di urutan ke-3 dalam hal kecepatan di bawah Bali dan DKI Jakarta.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Jakarta melonjak, ganjil genap belum akan berlaku dalam waktu dekat

Airlangga menjelaskan, vaksinasi kepada tenaga kerja pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi salah satu syarat utama dalam upaya mempersiapkan rencana Safe Travel Corridor Nasional. Bali, Batam dan Bintan merupakan salah satu daerah pariwisata prioritas (wilayah 3B) di Indonesia dan sentral dari pekerja migran Indonesia.

"Upaya percepatan vaksinasi di Batam dan Bintan diharapkan dapat menjadi pembelajaran dan contoh langkah konkret untuk pencapaian kekebalan komunal berbasis wilayah atau pulau" tutur Airlangga dalam acara yang digelar pada 12 Juni 2021.

Dalam upaya percepatan pada wilayah 3B ini, Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah akan menambah lokasi sentra dan tim vaksinator agar 70% penduduk di wilayah prioritas dapat tervaksinasi di bulan Juli 2021. "Pemerintah akan berupaya keras untuk suksesnya vaksinasi di Indonesia, namun kunci dari keberhasilannya adalah harus didukung oleh semua pihak, semua komponen masyarakat dari seluruh bagian Indonesia. Tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara disiplin," harap Airlangga Hartarto.

Vaksinasi Covid-19 dan kedisiplinan masyarakat harus dilaksanakan secara bersama. Pemerintah akan terus mendorong peningkatan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan). Pemerintah juga akan terus mengintensifkan penerapan 3T (Telusur, Tes, dan Tindakan) sebagai bagian dari upaya keras dalam menangani pandemi Covid-19.

"Namun, kewaspadaan kita semua tidak boleh mengendor terutama setelah liburan Idulfitri kemarin dan jangan sampai terjadi pendemi gelombang ke-2 dan bahkan ke-3 seperti yang dialami sejumlah negara lainnya," pesan Airlangga.

Baca Juga: Pemerintah proyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 sekitar 5,8%-7% yoy

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×