kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Ini komentar SBY terkait aksi sweeping ormas Islam


Senin, 22 Juli 2013 / 06:30 WIB
Ini komentar SBY terkait aksi sweeping ormas Islam
ILUSTRASI. Sejumlah emiten menerbitkan obligasi jelang kenaikan bunga acuan ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Adanya tindakan main hakim sendiri dengan melakukan sweeping yang kerap dilakukan organisasi massa (Ormas) tertentu termasuk Front Pembela Islam (FPI) membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara.

Presiden menyatakan, adanya aksi sweeping yang dilakukan pada bulan Ramadan itu telah mencinderai ajaran agama Islam. Pasalnya, tindakan tersebut bertentangan dengan ajaran Islam. Sebab, kata SBY, ajaran Islam tidaklah identik dengan perilaku kekerasan dengan melakukan main hakim sendiri.

Pendapat tersebut disampaikan SBY dalam konferensi pers yang digelar di JI Expo Kemayoran, Minggu (21/7). "Kalau aksi-aksi kekerasan yang dilakukan itu tidak identik dengan ajaran Islam. Sebab Islam tidak identik dengan kekerasan, main hakim sendiri dan tindakan-tindakan perusakan," tegas SBY.

Orang nomor satu di Indonesia itu menegaskan, perilaku main hakim sendiri yang dilakukan itu justru mencederai penilaian publik terhadap pelaku termasuk terhadap FPI. Menurut SBY, harusnya FPI menghormati bulan suci Ramadan dan menyerahkan penegakan hukum kepada pihak kepolisian.

Untuk itu, SBY meminta pihak kepolisian mengambil tindakan tegas terhadap tindakan-tindakan anarki apa pun termasuk yang mengatasnamakan agama untuk melanggengkan kekerasan dan perusakan. SBY mengapresiasi tindakan kepolisian yang melokalisir bentrokan antara massa FPI dan warga Kendal, Sukorejo, Jawa Tengah itu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×