kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Ini empat kebijakan pemerintah untuk dorong sektor manufaktur di tahun depan


Rabu, 05 Desember 2018 / 15:39 WIB
Ini empat kebijakan pemerintah untuk dorong sektor manufaktur di tahun depan
ILUSTRASI. Menperin Airlangga Hartarto saat Kompas 100 CEO Forum


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah menggenjot sektor manufaktur agar lebih menggeliat di tahun depan. Ada sejumlah kebijakan yang disiapkan untuk meningkatkan kontribusi manufaktur bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, ada empat hal langkah kebijakan pemerintah yang akan dilakukan. Pertama, dalam mendorong sektor manufaktur harus tersedianya bahan baku baik dari dalam maupun impor. Sehingga pemerintah akan mengupayakan tidak adanya operation disruption untuk menggeliatkan sektor ini.

Kedua, biaya energiya harus kompetitif. Menurut Airlangga, biaya energi saat ini lebih tinggi dari rata-rata. 

Ketiga, mendorong iklim investasi dan fasilitas. "Pemerintah komitmen memberikan tax holiday dan tax allowance untuk mendorong sektor manufaktur," kata Airlangga di Jakarta, Rabu (5/12).

Keempat, mendorong untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang produktif. Hal ini sangat diperlukan agar dalam mengahadapi persaingan di kancah global SDM yang tersedia lebih kompeten.

"Ini beberapa kegiatan yang perlu didorong apalagi tadi menteri Bappenas bilang walaupun kondisi global ini sedang mengalami ketidakpastian tapi kenaikan tingkat suku bunga dan kurs yang tidak stabil itu memukul industri dua kali. Jadi, faktor ini yang harus kita jaga agar likuiditas tetap terjaga karena likuiditas juga mendorong pertumbuhan," jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×