Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala (Badan Pembangunan) BP Batam mengancam akan mencabut izin 23 pemilik lahan seluas 1300 hektare. Pasalnya selama ini lahan tersebut masih terbengkalai, padahal pemilik lahan sudah melakukan tanda tangan dengan pemerintah.
"Nah saya berharap mereka tahun depan itu akan segera membangun sebagaimana perjanjian dengan kita. Kalau tidak ya saya cabut izinnya," jelas Lukita Dinarsyah Tuwo usai rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Selasa (4/12).
Lukita mengatakan tahun ini pihaknya mendorong para pemilik lahan untuk menandatangani perjanjian baru serta membuat business plan. Sehingga pada 2019 para pemilik lahan bisa memulai pembangunannya.
Selain itu, Lukita juga mendorong para pemilik lahan untuk mencari investor yang mau bekerjasama dalam pembangunan lahan.
Pasalnya, menurut keterangan Lukita, pemilik lahan terhambat masalah keuangan. Mengatasi masalah tersebut, Lukita juga menegaskan untuk membangun secara bertahap. "yang penting mulai dulu," tegasnya.
Sayangnya, Lukita tak menyebutkan secara detail industri apa yang akan dibangun di atas lahan seluas 1300 hektare tersebut. Secara garis besar dia hanya menyebutkan untuk sektor properti, pariwisata dan industri manufaktur.
Dengan demikian, Lukita berharap tahun depan pertumbuhan ekonomi di Batam bisa mencapai 7%.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 4,3% hingga 4,5%. Harapan itu bisa dicapai dengan penyerapan tenaga kerja yang besar saat lahan mulai dibangun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News