kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ini bantalan RI jika kerjasama TPP tertunda


Jumat, 11 November 2016 / 17:43 WIB
Ini bantalan RI jika kerjasama TPP tertunda


Reporter: Handoyo | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Perjanjian perdagangan bertajuk Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) memiliki posisi strategis pasca kemenangan Donald Trump pada pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). Hal tersebut dikarenakan Trump menolak keras adanya perjanjian dagang Trans Pacific Partnership (TPP).

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, proses negosiasi perjanjian perdagangan yang diikuti oleh 10 anggora ASEAN plus Australia-Selandia Baru, RRT, India, Korea, dan Jepang tersebut terus menunjukkan perkembangan.

Bahkan, di tahun 2017 kesepakatan perjanjian dari 16 negara anggota RCEP ini ditargetkan sudah dapat disetujui. "Poinnya, RCEP akan lebih strategis dengan kondisi TPP yang minimal akan delay ini," kata Enggartiasto, Jumat (11/11).

Selain RCEP, pemerintah tetap akan berkomitmen untuk menjalin perjanjian perdagangan baik secara bilateral maupun regional. Beberapa perjanjian yang saat ini sedang dalam tahap negosiasi dan trennya positif adalah Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) dan Indonesia-European Union CEPA.

Pendekatan perjanjian lain juga dilakukan pemerintah untuk membuka akses pasar. Selain negara-negara tradisional, beberapa negara potensial yang saat ini tengah dibidik ialah Afrika, India dan Iran. "Disamping itu kita juga menjada pasar dalam negeri yang sangat besar ini," ujar Enggartiasto.

Dalam perundingan RCEP ini, ada beberapa hal yang dapat menjadi keuntungan bagi Indonesia. Misalnya akses pasar produk pertanian ke India, Jepang dan China. Hambatan tarif dan non tarif akan sedikit tereliminir bila RCEP dapat dijalankan.

Catatan KONTAN, Lima belas negara peserta RCEP mewakili 56,2% ekspor Indonesia ke dunia dan 70% impor Indonesia dari dunia. RCEP juga merupakan 48,21% sumber investasi asing atau Foreign Direct Investment (FDI) bagi Indonesia.

Total Produk Domestik Bruto (PDB) negara-negara RCEP mewakili 30,4% PDB dunia pada 2015 atau sebesar US$ 22,3 triliun. Sementara itu, total populasi di kawasan RCEP mencakup 47,8% dari total populasi dunia atau lebih dari 3,4 miliar jiwa dengan kelas menengah yang tumbuh kuat dibanding kawasan Eropa dan Amerika.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, ditengah ketidakpastian perjanjian perdagangan yang meibatkan AS, negosiasi perdagangan yang saat ini dalam tahap pembahasan menjadi penting.

Menurut Shinta, perjanjian perdagangan yang didorong untuk segera diselesaikan itu adalah Indonesia-European Union CEPA. Sejauh ini, beberapa negara ASEAN lain seperti Vietnam sudah terlebih dahulu meneken kerjasama ini. "Perjanjian perdagangan ini untuk mengejar ketertinggalan dan meningkatkan daya saing dengan Vietnam," kata Shinta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×