Reporter: Teodosius Domina | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Satu lagi bandara baru selesai dibangun, yaitu Bandara Miangas. Bandara ini terletak di Pulau Miangas, salah satu pulau di gugusan Kepulauan Nanusa, Kecamatan Nanusa, Kabupaten Talaud, Provinsi Sulawesi Utara.
Miangas merupakan satu pulau terluar di sebelah utara Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara Filipina. Bandara Miangas rencananya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada bulan Oktober 2016 ini.
Pembangunan bandara ini sebenarnya rampung pada pertengahan tahun 2016. Total investasi untuk pembangunan bandara Miangas sebesar Rp 275 miliar. Dengan perincian, pada tahun 2012 dana investasi reguler Rp 5 miliar dan dana APBNP Rp 15 miliar, tahun 2013 dana reguler Rp 90 miliar, tahun 2014 dana reguler Rp 50 miliar, tahun 2015 dana reguler Rp 55 miliar dan tahun 2016 APBNP Rp 60 miliar.
Pada saat mengunjungi bandara ini pada 5 Oktober 2016 lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berjanji akan mengembangkan Bandara Miangas. “Miangas itu pulau terluar, penting untuk kita jaga teritorialnya dan kita perhatikan. Makanya kita adakan penerbangan perintis ke sana. Untuk investasinya, kita akan tambah investasi sekitar 100 M untuk perbaikan Bandara Miangas,” ujar Budi seperti dilansir dari keterangan tertulis Kementerian Perhubungan, Senin (10/10).
Bandara ini merupakan bandara domestik yang penggunaannya sebagai bandara pengumpan. Bandara Miangas merupakan bandara baru dengan pembangunan sisi darat dan udara.
Dari sisi darat, bandara ini mempunyai gedung terminal seluas 356 m2. Sedangkan untuk sisi udara, bandara mempunyai landasan pacu (runway) sepanjang 1.400 m x 30 m, taxiway sepanjang 100 m x 18 m dan tempat parkir pesawat (appron) seluas 130 m x 65 m.
Tingkat kekerasan (Pavement Classification Number (PCN) runway, taxiway dan appron mencapai angka 21. Dengan demikian bandara ini mampu melayani operasional pesawat turboprop (berbaling-baling) sekelas ATR 42 dan ATR 72.
Direktur Kebandarudaraan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Yudhi Sari Sitompul, menambahkan, Bandara Miangas juga disiapkan sebagai pintu gerbang distribusi pangan dan barang lainnya. Terutama pada saat cuaca perairan seputar pulau sedang dilanda angin kencang dan gelombang tinggi yang menyebabkan keselamatan pelayaran tidak terjamin.
Keberadaan bandara ini diharapkan bisa ikut mengembangkan perekonomian daerah setempat. Pulau Miangas mempunyai produk-produk potensial dari bidang perkebunan dan perikanan. Dari bidang perkebunan misalnya adalah kopra. Sedangkan dari bidang perikanan, adalah berbagai jenis ikan seperti ikan layar dan cakalang, juga lobster, teripang dan ketam kenari yang berharga sangat mahal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News