Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengapresiasi operasi tangkap tangan (OTT) yang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lakukan pada Senin (23/9).
"Saya menghargai OTT KPK, karena impor ikan tidak sejalan dengan kepentingan KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan)," kata Susi di New York, Amerika Serikat, Senin (23/9).
Susi mengatakan, KKP memberikan apresiasi karena berharap industri bisa menyerap ikan hasil tangkapan nelayan. "Ikan terbuang, ikan jatuh harga, itu tidak terjadi. Saya curiga ada pemburuan rente untuk impor ikan itu," ujar dia.
Baca Juga: Lagi, OTT KPK di Jakarta dan Bogor, 9 orang diamankan
Susi pun menegaskan, OTT yang KPK lakukan sesuai dengan upaya KKP terkait peningkatan tangkapan nelayan. "Kami tidak dalam upaya mendukung impor. Tangkapan kita banyak," ucapnya.
"Saya kaget kalau mereka impor. Impor menjatuhkan harga nelayan, kecuali impor untuk dieskpor ulang," imbuh Susi.
KPK melakukan OTT di Bogor dan Jakarta. Dalam OTT ini, KPK mengamankan sembilan orang. Tiga di antaranya merupakan jajaran direksi Perum Perindo. Sisanya, pegawai Perum Perindo dan pihak swasta.
Menurut Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif, diduga terjadi suap terkait kuota impor ikan. Barang bukti uang yang KPK amankan dalam OTT sebesar US$ 30.000 atau lebih dari Rp 400 juta.
Baca Juga: Disebut bisa hambat investasi oleh Moeldoko, begini jawaban KPK
"Diduga uang ini merupakan fee jatah kuota impor ikan jenis tertentu yang diberikan Perum Perindo pada pihak swasta," kata Laode. "Salah satu jenis ikan yang teridentifikasi saat ini adalah ikan jenis frozen pacific mackerel atau ikan salem," imbuhnya.
Penulis: Wisnu Nugroho
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Susi Pudjiastuti Apresiasi OTT KPK terhadap Direksi Perum Perindo, Ini Alasannya"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News