Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Aparat TNI/Polri ikut dilibatkan dalam pembangunan sektor pertanian. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengungkapkan alasan pelibatan aparat TNI-Polri di dalam sektor pertanian tersebut.
Sudaryono bilang, pelibatan TNI/Polri dalam pertanian khususnya pada komoditas padi bukan berarti mereka beralih profesi menjadi petani. Melainkan sebagai fungsi pengawasan, pengelolaan dan menghadirkan penyuluh pertanian kepada para petani.
“Kementerian Pertanian melakukan MoU (nota kesepahama) dengan TNI untuk pengelolaan, pengawasan dan mendorong produktivitas beras kita. Bukan berarti tentara ganti profesi jadi petani, keliru,” ujarnya di Jakarta, Rabu (15/5).
Baca Juga: Harga Beras Dunia Turun, Wamentan: Tak Akan Berdampak ke Harga Beras Indonesia
Hal demikian, lanjut Sudaryono, juga terjadi pada aparat Kepolisian. Mereka juga melakukan pengawasan dalam produksi jagung di tanah air.
“Bukan polisi nyangkul-nyangkul tanam jagung, keliru, tapi polisi memfasilitasi petani-petani beserta dengan penyuluh pertanian meningkatkan produksi jagung kita. Ikut mengawal, mengayomi, membina,” terangnya.
Sudaryono menyebutkan, pelibatan kedua aparat keamanan andalan Indonesia tersebut lantaran memiliki kredibilitas dalam melakukan fungsi keamanan.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pertanian menggandeng TNI-Polri untuk mencapai swasembada pangan. Kementerian Pertanian yang digawangi Menteri Andi Amran Sulaiman tersebut mengajak TNI untuk mengawal produksi beras.
Sementara itu, Polri bakal membantu dalam ketahanan di sektor jagung dan pengawalan tanaman pangan pekarangan.
Baca Juga: Wamentan Beri Sinyal Bakal Ekspor 2.000 Ton Beras ke Malaysia
Selanjutnya: Tingkatkan Lifting Migas, Proyek Sumur Natuna Milik Medco Akan Diresmikan Besok
Menarik Dibaca: 5 Cara Mencegah Depresi pada Remaja, Selalu Pantau Media Sosial Anak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News