kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.622   14,00   0,08%
  • IDX 6.938   105,24   1,54%
  • KOMPAS100 1.003   16,38   1,66%
  • LQ45 778   13,08   1,71%
  • ISSI 221   2,69   1,23%
  • IDX30 404   6,68   1,68%
  • IDXHIDIV20 476   9,24   1,98%
  • IDX80 113   1,62   1,45%
  • IDXV30 116   1,67   1,46%
  • IDXQ30 132   2,69   2,08%

Ini alasan Bupati Bandung kesal ke Ridwan Kamil


Selasa, 18 November 2014 / 22:40 WIB
Ini alasan Bupati Bandung kesal ke Ridwan Kamil
ILUSTRASI. Demon Slayer: KnY S3 Swordsmith Village Arc Episode 9, Simak Sinopsis & Jadwal Tayang


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

BANDUNG. Bupati Bandung Dadang M Naser kembali menumpahkan kekesalannya kepada Ridwan Kamil. Kekesalannya itu ia sampaikan di depan petinggi Universitas Padjadjaran (Unpad), Bank Indonesia, dan petani Pangalengan.

Sumber kekesalan Bupati adalah kebijakan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang menerapkan sistem rayonisasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Kota Bandung. Dengan sistem ini, kemungkinan warga non-Kota Bandung untuk sekolah di sana sangat tipis.

"Ridwan Kamil sudah menyalahi hadis. Hadis saja mengatakan, tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negeri China. Tapi, sekarang anak-anak Kabupaten Bandung tak bisa sekolah di Kota Bandung," tutur Dadang dalam acara Klaster Agribisnis Sayuran di Desa Margamekar, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Selasa (18/11).

Dadang menjelaskan, banyak warga yang memprotes kebijakan ini. Bahkan, ada warga dari luar Bandung kebingungan menyekolahkan anaknya karena sekolah-sekolah di Kota Bandung tidak menerimanya. Akhirnya, anak tersebut bisa sekolah di Kabupaten Bandung.

Kepada petinggi Unpad, Dadang menyampaikan bahwa mahasiswa yang belajar di Unpad lebih banyak warga Kabupaten Bandung, bukan Kota Bandung. Selama ini, banyak warga Kabupaten Bandung yang sekolah di Kota Bandung.

"Program Unpad nyaah ka (sayang ke) Jawa Barat, itu sudah tepat Pak. Kalau Bapak perhatikan, mahasiswa yang belajar di Unpad, banyaknya warga Kabupaten Bandung," katanya.

Tak hanya itu, Dadang juga menyampaikan keberhasilan Kabupaten Bandung meningkatkan indeks prestasi manusia (IPM) dalam hal daya beli. Dari semua kabupaten yang ada, Bandung menjadi yang tertinggi. Posisi Kabupaten Bandung hanya berada di bawah Kota Bandung dan Banjar.

"Wajar saja karena warga Kota Bandung dan Kota Banjar kecil," tutupnya. (Reni Susanti)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×