kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Ini alasan Bulog tidak masuk dalam holding BUMN pangan


Rabu, 03 Februari 2021 / 13:49 WIB
Ini alasan Bulog tidak masuk dalam holding BUMN pangan
ILUSTRASI. Pekerja menimbang karung beras di Gudang Perum Bulog. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menjelaskan alasan Bulog tidak masuk ke dalam holding BUMN Pangan lantaran tengah disiapkan menjadi badan pangan nasional.

“Ada rencana program Bulog akan berubah, saya tidak tahu berubahnya kapan tapi salah satunya menjadi badan pangan, sehingga dipisahkan oleh pak menteri,” kata Budi Waseso dalam konferensi pers Penyampaian Strategi Perum Bulog Tahun 2021, Rabu (3/2).

Dia tidak mempermasalahkan apakah Bulog nantinya masuk atau tidak dalam klaster pangan. “Kita lihat perkembangan nanti. Yang penting Bulog bisa berbuat dengan tugas pokoknya sesuai undang-undang serta keinginan masyarakat. Itu yang paling penting,” jelasnya.

Dia juga menegaskan, Bulog berkomitmen menjalankan tiga pilar dalam menjaga ketahanan pangan nasional antara lain ketersediaan (availability), keterjangkauan (accessibility), dan stabilitas (stability). “Biarkan itu ada di kebijakan pemerintah. Paling penting realisasi Bulog ada peran kepada masyarakat tiga pilar tadi," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menekankan konsep inti plasma yang sukses di masa lalu perlu diperbaharui untuk mencapai ketahanan pangan. Menurutnya, konsep inti plasma ini juga bisa membantu penyerapan tenaga kerja, serta membantu petani untuk meningkatkan kesejahteraannya. 

Baca Juga: Kartu Sembako Rp 200.000 per bulan, begini ​cara mendapatkannya

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri menciptakan lapangan kerja. Harus dibantu, salah satu caranya di sektor pangan melalui skema Inti dan Plasma,” ujar Erick.

Pihaknya telah menyiapkan rencana kerja untuk mencapai ketahanan pangan agar harga yang dipasarkan terjangkau. “Bukan hanya terjangkau (affordability) harganya, tetapi produksi pangan harus berkelanjutan,” tutur Erick.

Erick mengatakan, BUMN juga akan berperan dalam mencapai ketahanan pangan melalui pembentukan klaster BUMN pangan. Klaster BUMN ini bertujuan untuk mengembangkan industri pangan nasional, baik untuk pemenuhan pasar domestik, substitusi impor, peningkatan ekspor serta meningkatkan kesejahteraan petani, nelayan, dan peternak.

Klaster BUMN Pangan ini akan mensinergikan dan mengoptimalisasikan value chain dari hulu ke hilir. Klaster pangan ini akan mengelola sejumlah komoditas seperti beras, jagung, gula, ayam, sapi, kambing, ikan, cabai bawah merah, dan garam. “PT RNI akan menjadi holding-nya,” ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Bulog Kok Nggak Masuk Holding BUMN Pangan, Begini Alasan Dirutnya"

Selanjutnya: DPR dorong Perum Bulog menjadi Badan Pangan Nasional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×