kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini 7 tips pemulihan pasien Covid-19 status OTG ala Dokter Reisa


Rabu, 30 September 2020 / 04:30 WIB
Ini 7 tips pemulihan pasien Covid-19 status OTG ala Dokter Reisa
ILUSTRASI.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini, satu per satu kasus virus corona orang tanpa gejala (OTG) bermunculan di Indonesia. Lantas, bagaimana cara penanganannya?

Menurut Reisa, salah satu syarat utama isolasi mandiri bagi OTG adalah harus diterapkan secara disiplin dan tidak boleh lengah. Dia menjelaskan, khusus pasien asimtomatik atau orang tanpa gejala (OTG), baru bisa dinyatakan selesai isolasi mandirinya selama 10 - 14 hari sejak terkonfirmasi positif. 

Mari simak tips pemulihan pasien Covid-19 berstatus OTG dari Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro. 

1. Selalu pakai masker selama menjalani isolasi. Reisa berpesan, agar pasien OTG mencuci sendiri masker kain yang dipakai. Sedangkan apabila menggunakan masker sekali pakai, langsung bungkus dan  buang ke tempat sampah setelah dipakai. 

Baca Juga: Jubir Satgas Covid-19: Tak ada yang kebal corona, termasuk yang rajin olahraga

2. Jika ada gejala sakit seperti demam, batuk dan bersin, tetap di tempat isolasi dan tidak bepergian keluar rumah atau tidak meninggalkan tempat isolasi sampai masa isolasi selesai dijalani. 

3. Manfaatkan fasilitas telemedis atau konsultasi online dengan pakar kesehatan. "Beritahu petugas medis tentang keluhan, gejala, serta riwayat bepergian dan apabila ada kontak dengan orang terkonfirmasi positif Covid-19," jelas Reisa. 

4. Selama di rumah atau tempat isolasi, kamar harus terpisah dari anggota keluarga lainnya. Dan selalu jaga jarak 1 meter hingga 2 meter. Tidak berbagi peralatan makan, mandi dan tempat tidur yang sama dengan anggota keluarga yang lain. "Ingat cuci sendiri tempat makannya, ya," saran Reisa. 

Baca Juga: Satgas Penanganan Covid-19: Jangan sampai tes massal membuat reagen-nya mubazir

5. Cek kondisi tubuh dengan mengukur suhu, denyut nadi dan tekanan darah. Atur jam keluar ruang terbuka dan berjemur dibawah sinar matahari setiap paginya selama 15 - 30 menit. 

6. Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, konsumsi makanan bergizi seimbang, olahraga yang rutin dan teratur, tenangkan pikiran dan tenangkan jiwa. "Terapkan etika batuk dan bersin dan baik, yakni dengan menutup hidung dan mulut menggunakan siku lengan bagian dalam," Reisa melanjutkan.

Baca Juga: Jokowi minta penanganan Covid-19 mengacu standar

7. Menjaga kebersihan dan kesehatan di rumah. Bersihkan seluruh permukaan dengan cairan disinfektan yang tepat sesuai peruntukannya. "Jika isolasi mandiri tidak dapat dilakukan di rumah, pemerintah menyediakan fasilitas isolasi. Hubungi dinas kesehatan atau satgas setempat, apabila merasa membutuhkan," Reisa melengkapi tipsnya. 

Reisa meminta masyarakat optimistis bahwa pasien Covid-19 bisa sembuh kembali. Akan tetapi, masyarakat harus tetap waspada selama pandemi masih ada jangan sepelekan penyakit ini. 

"Karena mencegah jauh lebih baik, lebih murah dan lebih nyaman. Daripada mengobati. Ingat 3M itulah pencegahan yang terbaik,," tutup Reisa. 

Selanjutnya: Ingat, ada 7 gejala corona terbaru yang perlu dicermati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×