Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
3. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga
Nailul menjelaskan, konsumsi rumah tangga (RT) hanya tumbuh 4,97% berdasarkan laporan BPS. Dengan sumbangan mencapai 50% dari PDB, hal tersebut tampak janggal karena pertumbuhan konsumsi RT triwulan I 2025 hanya 4,95% tapi pertumbuhan ekonomi berada di angka 4,87%.
“Tidak ada momen yang membuat peningkatan konsumsi rumah tangga meningkat tajam,” ungkap Nailul.
Selain itu, Indeks keyakinan konsumen (IKK) juga mengalami pelemahan sejak Maret 2025 sebesar 121,1 lalu turun menjadi 117,8 pada Juni 2025.
“Apabila dikaitkan dengan PMTB yang meningkat 6,99% tapi PMI Manufaktur di bawah batas ekspansi,” ujar Nailul.
Ia menambahkan, ketidaksinkronan antara data pertumbuhan ekonomi dengan leading indikator membuat dirinya secara pribadi tidak percaya dengan data yang dirilis oleh BPS.
Tonton: BREAKING NEWS! BPS Umumkan Realisasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II-2025
Nailul mengatakan, BPS seharusnya menjadi badan yang mengedepankan informasi data yang akurat tanpa ada intervensi pemerintah.
BPS juga harus menjelaskan secara detail metodologi yang digunakan, termasuk indeks untuk menarik angka nilai tambah bruto sektoral dan pengeluaran.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Kejanggalan Laporan BPS soal Pertumbuhan Ekonomi RI 5,12 Persen, Diragukan Ekonom"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News