Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk anggaran tahun 2021, Kementerian Pertanian mendapatkan pagu indikatif sebesar Rp 18,43 triliun. Meski begitu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengusulkan, agar anggaran tersebut ditambah hingga 10 triliun.
Artinya, Kementerian Pertanian berharap mendapatkan pagu indikatif capai Rp 28 triliun. Syahrul beralasan, pagu yang ada saat ini belum cukup memadai untuk mencapai target yang ditetapkan sekaligus untuk memulihkan ekonomi yang banyak bertumpu pada sektor pertanian.
“Kami butuh Rp 10 triliun tambah dari apa yang ada. Bukan hanya Rp 2 triliun atau Rp 3 triliun. Agar kami bisa jamin, karena saat ini daya tahan petani hanya 5 bulan dan mereka sudah tereok-seok," jelas Syahrul dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Senin (22/6).
Baca Juga: Kementan proyeksi stok beras hingga akhir Agustus capai 8,8 juta ton
Selain itu, menurut dia, seharusnya petani bukan diberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) tetap juga harus diberikan pekerjaan agar lebih produktif.
Selain itu, Syahrul bilang usulan tambahan anggaran tersebut pun berfungsi untuk menjalankan program yang sudah dirancang, yakni meningkatkan kapasitas produksi, diversifikasi pangan lokal, penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, pengembangan pertanian modern dan peningkatan ekspor.
Adapun, dengan pagu sebesar Ro 18,43 triliun, akan digunakan untuk menjalankan 5 program mulai dari program dukungan manajemen, program ketersediaan, akses dan konsumsi pangan berkualitas, program nilai tambah dan daya saing industri, program riset dam inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi, juga program pendidikan dan pelatihan vokasi.
“Alokasi terbesar diarahkan pada Program Ketersediaan, Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas sebesar Rp 10,53 triliun,” lanjut dia.
Baca Juga: Harga beberapa komoditas pangan masih tinggi, ini penjelasan Kemendag
Asal tahu saja, di 2021, Kementan ditargetkan untuk bisa mencapai target produksi beberapa komoditas strategis seperti padi sebanyak 63,50 juta ton, jagung sebanyak 26,00 juta ton, kedelai 480.000 ton, daging sapi/kerbau capai 463.000 ton, bawang merah sebanyak 1,74 juta ton dan cabai 1,45 juta ton.
Menurut Syahrul, Kementan juga ditargetkan untuk meningkatkan produksi komoditas lainnya lebih tinggi dari tahun 2020.
Sementara itu, untuk pembangunan pertanian terdapat dukungan Dana Alokasi Khusus (DAK) pertanian sebesar Rp 1,4 triliun di 2021. Anggaran ini diarahkan untuk mendukung pembangunan/perbaikan infrastruktur dasar pertanian dan sarana pendukungnya di daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News