kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ingatkan kesatuan di tahun politik, Jokowi: Ini karena banyak kompor jadi panas semua


Minggu, 25 November 2018 / 10:26 WIB
Ingatkan kesatuan di tahun politik, Jokowi: Ini karena banyak kompor jadi panas semua
ILUSTRASI. Presiden Jokowi bagikan sertifikat tanah


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - PALEMBANG. Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada masyarakat seluruh Indonesia untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan. Apalagi menjelang tahun politik seperti ini ada berbagai pihak yang dengan sengaja membuat suasana 'panas' agar memecahbelah kerukunan.

Pasalnya, ia kembali menegaskan aset terbesar bangsa Indonesia adalah persatuan dan kerukunan. Mengingat, Indonesia dianugerahi suku dan budaya yang bermacam-macam dari Sabang sampai Merauke.

Perpecahan itu biasanya kerap terjadi ketika menyambut tahun politik. "Ini biasanya hal-hal kecil ini dimulai dari urusan politik. Pilihan bupati, wali kota, gubernur, presiden. Banyak masyarakat kita lupa bahwa itu setiap 5 tahun pasti ada," katanya di Griya Agung, Palembang, Minggu (25/11).

Maka itu, dirinya heran kalau ada satu kampung yang tidak saling sapa karena perbedaan suara dalam pemilihan calon pemimpin. Sehingga, ia menghimbau kepada seluruh masyarakat jangan sampai terbawa arus politik.

Sebab, pasti ada pihak yang dengan sengaja membuat kondisi semakin panas. "Kita ini saudara sebangsa dan se-tanah air. Jangan lupakan itu. Ini karena banyak kompor, karena dipanas-panasi, dikompor-kompori jadi panas semuanya," kata Presiden.

"Biarkan masyarakat menggunakan hati nurani dan pendapat masing-masing serta rasional kita," lanjut dia.

Sekali lagi, ia menutup pesan, pilihan gubernur silakan pilih A, B, C, atau D kalau calonnya empat. yang bupati juga silakan pilih A, B, atau C. Tapi jangan sampai ada gesekan sekecil apapun, jangan sampai ada konflik.

Sebab, negara ini negara besar yang memiliki 714 suku. Kalau seluruhnya bersatu maka, ini akan menjadi aset terbesar, energi besar, bagi bangsa ini maju ke depan.

"Oleh karena itu jangan sampai Indonesia maju secara teknologi tapi mundur secara kebudayaan. Teknologi Indonesia maju, tradisi, adat dan kebudayaan bangsa kita juga harus ikut maju," tutup Presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×