kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PUPR: Nilai kontrak pembangunan bendungan Sadawarna Rp 1,86 triliun


Minggu, 25 November 2018 / 08:54 WIB
PUPR: Nilai kontrak pembangunan bendungan Sadawarna Rp 1,86 triliun
ILUSTRASI. Basuki Hadimuljono-Integrasi tol JORR diberlakukan akhir September 2018


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memulai pembangunan Bendungan Sadawarna, di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Konstruksi bendungan dibagi menjadi dua paket dengan total nilai kontrak sebesar Rp 1,86 triliun.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan bendungan, embung dan infrastruktur sumber daya air lainnya adalah upaya mencapai ketahanan air dan kedaulatan pangan sebagai bagian dari Nawacita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Paket 1 dikerjakan oleh penyedia jasa konstruksi PT Wijaya Karya - PT Daya Mulia Turangga - PT Barata Indonesia Kerjasama Operasi (KSO) berupa pembuatan bangunan pengelak, pembangunan bendungan utama (Erath Fill Dam), pembuatan bangunan pengambilan (Intake Tenggelam) dan hidromekanikal yang menggunakan anggaran sebesar Rp 970 miliar. 

Paket 2 dikerjakan oleh penyedia jasa konstruksi PT Nindya Karya - PT Adhi Karya KSO di antaranya pekerjaan relokasi jalan akses menuju bendungan, pembuatan bangunan pelimpah dan bangunan fasilitas lainnya dengan nilai kontrak sebesar Rp 898 miliar. 

Bendungan Sadawarna yang membendung Sungai Cipunegara memiliki kapasitas tampung sebesar 44 juta m3 dengan luas genangan 498 Ha. Manfaat bendungan Sadawarna untuk irigasi seluas 4.500 Ha di Kabupaten Subang seluas 2.500 Ha dan Kabupaten Indramayu seluas 2.000 Ha. Sumber air baku masyarakat sebesar 4,48 m3/detik dan potensi tenaga listrik sebesar 3 Megawatt.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Hari Suprayogi mengatakan bendungan Sadawarna merupakan salah satu dari 49 bendungan baru yang ditargetkan dibangun dalam periode 2015-2019. Penyelesaian bendungan diharapkan tepat waktu dan tepat mutu dan mememnuhi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) konstruksi. 

“Pembangunan dilakukan dengan kerja 3 shift per hari, 7 hari per minggu, dengan tetap memperhatikan K3. Untuk mencegah penyimpangan, dilakukan pengawasan oleh BPK, BPKP dan Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR,” tambah Hari dalam siaran pers, Sabtu (24/11).

Kepala Pusat Bendungan Ditjen SDA Ni Made Sumiarsih menambahkan, pembangunan bendungan Sadawarna dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Ditjen SDA Kementerian PUPR ditargetkan rampung pada bulan Oktober 2022. 

Bendungan Sadawarna menjadi bendungan baru keenam yang telah ditandatangani kontraknya pada tahun 2018. Sebelumnya telah ditandatangani kontrak pembangunan Bendungan Tiga Dihaji di Provinsi Sumatera Selatan, Bendungan Bener di Provinsi Jawa Tengah serta Bendungan Sidan di Provinsi Bali pada 16 Oktober 2018.

Dua lainnya yakni Bendungan Randugunting di Kabupaten Blora dan Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pada 8 November 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×