kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.624.000   4.000   0,25%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Infrastruktur maritim Sumatera fokus pemerintah


Kamis, 11 Agustus 2016 / 21:41 WIB
Infrastruktur maritim Sumatera fokus pemerintah


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Sanny Cicilia

BATAM. Demi mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini, pemerintah akan fokus untuk mempercepat pembangunan infrastruktur maritim dan pariwisata khususnya di daerah Sumatera. Hal itu akan dibahas baik pemerintah pusat dan daerah beserta Bank Indonesia (BI) dalam rapat koordinastor (rakor), Jumat (12/8).

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung, mengatakan, kedua sektor itu merupakan sektor yang paling berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi.

"Dalam rakor ini, Sumatera dan daerah sekitarnya akan menjadi fokus kami karena memiliki sektor maritim dan pariwisita yang cukup pontesial," ungkap dia kepada wartawan, Kamis (11/8) malam.

Di mana, Sumatera merupakan penyumbang ekonomi terbesar di Indonesia setelah Jawa. Nah, dengan fokus di kedua sektor tersebut diharapkan Sumatera nantinya tidak terlalu bergantung dengan komoditas seperti saat ini.

"Kalau memang dapat dipercepat, infrastruktur juga cepat jalan dan target pertumbuhan 5,2% bisa tercapai dan untuk sumatera sendiri bisa mencapai 5%," tambah Juda.

Adapun memang dalam kuarta II-2016 ekonomi Indonesia naik menjadi 5,18%. Meski naik, tak semua daerah di Indonesia mengalami kenaikan. Seperti misalnya, daerah Kalimantan yang turun menjadi 1,1% dari kuartal sebelumnya 1,4% dan daerah Indonesia turun juga turun menjadi 5,9% dari kuartal sebelumnya 6,3%. Sementara daerah Jawa masih mengalami kenaikan menjadi 5,7% dari 5,3%, dan Sumatera dari 4,2% naik menjadi 4,5%.

Selain itu Juda juga mengatakan, selain pembangunan infrastruktur pemerintah juga akan membahas neraca jasa di sektor maritim yang masih mengalami defisit 80%. Hal itu dipengaruhi baik karena leasing dan asuransi yang digunakan untuk kapal masih menggunakan asing.

Tak hanya itu, atas rakor ini juga diharapkan sumbangan untuk sektor maritim harus diatas saat ini sebesar, 4%. "Apalagi Indonesia merupakan negra kepulauan yang seharusnya sumbangannya bisa lebih besar untuk pertumbuhan ekonomi," jelas Juda. Adapun saat ini, esok rakor akan dihadiri oleh Kementaran Koordinatir bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan.

Mengenai hal ini, ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistra mengatakan, upaya pemerintah cukup bagus untuk mempercepat dua sektor itu di Sumatera. Bahkan menurut dia, tak hanya dapat menaikkan pertumbuhan di Sumatera tapi juga bisa menggantikan Jawa dalam penyumbangan ekonomi terbesar di Indonesia.

"Saya kira nanti Jawa ini porsinya di bawah 50 persen dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Karena ada daerah baru dengan ciri khasnya sendiri yang akan dapat berkembang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×