kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Infrastruktur bandara butuh Rp 160 triliun


Selasa, 22 April 2014 / 19:05 WIB
Infrastruktur bandara butuh Rp 160 triliun
ILUSTRASI. Adaro Power mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap dan terapung di area operasional pelabuhan/terminal khusus batubara Adaro di Kelanis, Kalimantan Tengah.


Reporter: Agus Triyono | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2009- 2014 segera berakhir. Tahun 2014 ini, Indonesia akan memasuki rencana pembangunan baru untuk periode 2014-2019.

Direktur Pengembangan Kerjasama Pemerintah Swasta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas, Bastary Pandji Indra mengatakan, untuk pembangunan infrastruktur penerbangan, lima tahun ke depan butuh anggaran Rp 160 triliun.

Dana investasi sebesar itu diperlukan untuk membangun konstruksi dan pengadaan 25 bandara sebesar senilai Rp 10 triliun. Kemudian pengembangan bandara baru di Medan, Karawang, Yogyakarta, Bali, Banten, Majalengka sebesar Rp 59,9 triliun.

Selain itu untuk membangun sarana pendukung ke bandara, seperti jalan tol dan kereta bandara sebesar Rp 30 triliun.

Bastary menjelaskan, kebutuhan investasi itu dihitung dengan beberapa pertimbangan. Salah satunya, pertumbuhan ekonomi. "Kalau kita tetap ingin tumbuh di atas 6% per tahun hitungan kami seperti itu," katanya.

Bastary mengakui, untuk mendapatkan investasi Rp 160 triliun tidaklah mudah. Apalagi, pemerintah melalui APBN hanya selama lima tahun kemungkinan hanya bisa memberi sokongan dana sebesar Rp 26 triliun saja.

Oleh karena itulah kata Bastary pemerintah akan menempuh cara lain. Yaitu, dengan mengajak BUMN dan swasta untuk bahu membahu membangun infrastruktur penerbangan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×