Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat, inflasi kelompok volatile food atau inflasi kelompok bergejolak masih relatif tinggi sebesar 5,48% year on year (yoy) pada November 2025.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, inflasi volatile food yang relatif tinggi tersebut disumbang terutama oleh komoditas bawang merah seiring pasokan yang terbatas akibat gangguan cuaca dan kenaikan harga benih.
Sementara itu, inflasi kelompok lainnya yakni inflasi inti tetap terjaga sebesar 2,36% yoy, sejalan pertumbuhan ekonomi yang masih di bawah kapasitas. Serta didukung konsistensi suku bunga kebijakan moneter Bank Indonesia, dalam menjangkar ekspektasi inflasi sesuai dengan sasarannya dan imported inflation yang tetap terkendali.
“Inflasi kelompok administered prices (AP) terjaga rendah sebesar 1,58% yoy,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (17/12/2025).
Baca Juga: BI: Konsumsi Rumah Tangga Membaik, Permintaan Perlu Digenjot
Ke depan, BI meyakini inflasi tahun 2025 dan 2026 tetap terjaga rendah dalam sasaran 2,5% plus minus 1%.
Inflasi inti diprakirakan tetap rendah seiring ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran, kapasitas ekonomi yang masih besar, imported inflation yang terkendali, dan dampak positif dari digitalisasi.
Sementara itu, inflasi volatile food diprakirakan tetap terkendali didukung oleh sinergi pengendalian inflasi oleh Tim Pengendalian Inflasi Pusat/Daerah (TPIP/TPID) dan penguatan implementasi Program Ketahanan Pangan Nasional.
Baca Juga: BI Sudah Borong SBN Rp 327,45 Triliun per 16 Desember 2025
Selanjutnya: Hingga Oktober 2025, Volume Tabungan Haji Bank Mega Syariah Capai Rp 324,2 Miliar
Menarik Dibaca: 9 Buah yang Bisa Menurunkan Kadar Kolesterol yang Tinggi secara Alami
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













