kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.980.000   15.000   0,76%
  • USD/IDR 16.804   26,00   0,15%
  • IDX 6.466   27,65   0,43%
  • KOMPAS100 930   3,88   0,42%
  • LQ45 724   1,20   0,17%
  • ISSI 206   1,42   0,69%
  • IDX30 377   0,91   0,24%
  • IDXHIDIV20 454   -0,12   -0,03%
  • IDX80 105   0,34   0,32%
  • IDXV30 111   0,18   0,16%
  • IDXQ30 123   0,37   0,30%

Inflasi terjaga, BI tak akan naikkan suku bunga


Minggu, 06 September 2015 / 11:14 WIB
Inflasi terjaga, BI tak akan naikkan suku bunga


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Hendra Gunawan

BANDUNG. Bank Indonesia (BI) masih nyaman dengan laju inflasi yang sudah dicapai sepanjang tahun 2015 ini. Oleh karena itu, BI tidak akan mengubah kebijakan suku bunga acuannya.

Sepanjang tahun 2015 atau year to date (YtD) ini, laju inflasi yang terjadi baru mencapai 2,25%. BI sendiri menargetkan inflasi sepanjang tahun ini mencapai 4% plus minus 1%.

Artinya masih ada ruang inflasi sebesar 1,75% hingga bulan Desembner nanti. BI yakin, inflasi tahun ini bisa berada di bawah target, atau paling tidak sama.

Pelaksana tugas Kepala Grup Pengelola Relasi BI Arbonas Hutabarat bilang, dengan laju inflasi seperti itu maka BI rate tidak akan diubah. "Dengan inflasi 4% kita melihat BI rate 7,5% masih perlu dipertahankan," kata Arbonas, Sabtu (5/9).

Namun demikian, BI tidak hanya melihat faktor inflasi sebagai dasar menghitung suku bunga yang pas. Sebab, faktor nilai tukar juga menjadi pertimbangan lainnya.

Namun, BI melihat rupiah masih dalam level yang sesuai dengan nilainya. Jika melihat relatif exchange rate, atau nilai relatif dari mata uang rupiah berada di level 90,16%. Ini menunjukan nilainya sudah cukup baik, tidak lebih dari 100% ataupun terlalu rendah.

Sementara itu, pemerintah berharap BI rate bisa turun supaya pertumbuhan ekonomi bisa sedikit terdorong. Namun BI melihat, jika suku bunga diturunkan maka kemungkinan bakal terjadi capital outflow.

Arbonas juga mengatajan, kalau BI rate turun saat ini kemudian tiba-tiba The Fed menaikan suku bunga mereka posisinya akan menjadi sulit.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, untuk mendotong pertumbuhan ekonomi memang tidak bisa berharap pada penguangan BI rate. Sebab, sangat rentan jika menurunkan suku bunga ditengah perang mata uang yang belum tau sampai kapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×