kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inflasi Tahunan 2023 Diprediksi Turun Signifikan Ketimbang 2022


Senin, 01 Januari 2024 / 06:56 WIB
Inflasi Tahunan 2023 Diprediksi Turun Signifikan Ketimbang 2022
ILUSTRASI. Para ekonom memperkirakan inflasi 2023 akan berada di kisaran 2,81%-3%, jauh lebih rendah ketimbang 5,51% di 2022.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Permata memperkirakan inflasi tahunan pada 2023 akan mengalami penurunan signifikan. Bank Permata memperkirakan, inflasi tahunan 2023 akan sebesar 2,81% yang menandai penurunan dari 5,51% di tahun 2022.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede meramal, inflasi akhir tahun 2023 akan sebesar 2,81% year on year (YoY) juga turun jika dibandingkan inflasi tahunan bulan November yang mencapai 2,86%.

Menurut Josua, penurunan signifikan ini terutama disebabkan oleh penurunan harga bahan bakar dan energi global yang mengakibatkan penurunan inflasi harga yang diatur pemerintah tahun ini.

"Proyeksi kami menunjukkan bahwa tingkat inflasi tahunan akan berada di bawah target tengah sebesar 3% yaitu 2,81% YoY di Desember 2023," ujar Josua kepada Kontan.co.id, Kamis (28/12).

Baca Juga: IHSG Bisa Naik Hampir 9% Tahun Depan, Intip Rekomendasi 10 Saham Berikut

Josua menyebut, inflasi harga bergejolak , terutama pada harga pangan diperkirakan akan tetap menjadi pendorong utama inflasi secara keseluruhan.

Di sisi lain, inflasi inti akan turun dari 1,87% YoY di November 2023 menjadi 1,83% YoY di Desember 2023. Namun, secara bulanan, inflasi inti diperkirakan akan menguat dari 0,12% month to month (MoM) menjadi 0,17% MoM yang didorong oleh peningkatan permintaan terkait liburan akhir tahun. 

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky memperkirakan, inflasi Desember 2023 ini akan berada pada angka 3% YoY. Adapun pendorong utamanya masih dipengaruhi oleh harga pangan.

"Jadi, harga beras, harga bawang, harga cabai masih menjadi faktor pendorong utama karena faktor El Nino," kata Riefky. 

Baca Juga: Inflasi Diprediksi Naik Mulai Pertengahan Tahun 2024, Ini Pendorongnya

Bank Syariah Indonesia (BSI) memperkirakan inflasi Desember 2023 akan mengalami sedikit peningkatan. Ekonom BSI Kurniawati Yuli Ashari menduga, inflasi pada Desember 2023 akan berada pada angka 2,92% YoY. Angka ini sedikit meningkat jika dibandingkan dengan inflasi tahunan November 2023 yang tercatat sebesar 2,86% YoY.

Secara bulanan, Nia memperkirakan inflasi Desember 2023 akan berada pada kisaran 0,71% MoM. Angka perkiraan ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan November 2023 sebesar 0,38% MoM.

"Prakiraan tersebut didasarkan pada permintaan yang meningkat di akhir tahun, terutama karena ada seasonal libur natal dan tahun baru serta bertepatan juga dengan momen kampanye," ujar Nia kepada Kontan.co.id, Kamis (28/12).

Nia menambahkan, komponen bergejolak (volatile food) masih akan tetap tinggi dan menyumbang inflasi pada Desember 2023. Pasalnya, apabila melihat data di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga pangan seperti cabai, bawang, dan beras masih terpantau naik pada bulan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×