Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sekaligus tim pengendalian inflasi melaporkan, inflasi pangan domestik per hari ini, Kamis (18/8) dalam kondisi relatif stabil.
“Kami laporkan bahwa harga pangan per hari ini relatif sudah stabil Pak Presiden. Harga beras itu juga rata-rata masih kuat seperti yang tadi disampaikan sekitar Rp 10.000, daging sapi pun sudah turun harganya, juga daging ayam turun,” tutur Airlangga dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2022, Kamis (18/8).
Selain itu, Airlangga juga melaporkan bahwa harga gula pasir, bawang merah dan putih, cabai merah menurun. Bahkan harga daging ayam sudah di bawah Rp 20.000 atau malah terlalu rendah. Sehingga dari indikator harga tersebut, Airlangga mengatakan inflasi pangan sudah cukup stabil dan terkendali dibandingkan kondisi inflasi pangan pada Juli yang sangat tinggi yakni mencapai 10,47%.
Baca Juga: Pemerintah akan Wajibkan Importir Gandum Serap Sorgum, Ini Respons Aptindo
Adapun sekitar 78% Kabupaten/Kota dilaporkan sudah memperkuat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) agar stabilisasi harga dapat terjaga, upaya yang dilakukan saat ini lebih baik dibandingkan tahun lalu, karena daerah yang memperkuat TPID-nya hanya sekitar 71%.
“Beberapa daerah yang berprestasi tentu diharapkan dapat diberikan fasilitas dan tambahan tentunya insentif dari ibu Menteri Keuangan,” kata Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan, tim pengendalian inflasi pusat terus diupayakan dengan berbagai langkah antara lain yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif.
Saat ini pemerintah sudah menyediakan untuk pertanian minimal Rp 90 triliun dari Rp 370 triliun dari total KUR. Akan tetapi, menurutnya, alokasi KUR untuk pertanian ini bisa dinaikkan lagi.
Untuk mengoptimalisasi KUR tersebut, Airlangga bilang perlu adanya Kerjasama antar daerah. Sejauh ini, menurutnya jumlah kerjasama antar daerah sudah ada 93 di tahun 2021 dan sudah meningkat menjadi 111 tahun ini.
Baca Juga: Apakah Pemerintah Bakal Pangkas Subsidi Energi? Ini Jawaban Menteri BUMN
“Dengan kerjasama antar daerah, neraca surplus dan defisit komoditas diperluas sehingga kerjasama tersebut bisa memperkuat daya tahan daripada daerah tersebut dan selanjutnya,” kata Dia.
Lebih lanjut, Airlangga berharap dengan beberapa program dan usaha yang dilakukan oleh pememrintah bersama Bank Indonesia, laju inflasi di 2022 bisa berasa di kisaran 4% hingga 4,8%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News