kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.328   26,00   0,16%
  • IDX 7.398   86,28   1,18%
  • KOMPAS100 1.045   8,58   0,83%
  • LQ45 789   3,60   0,46%
  • ISSI 248   5,04   2,07%
  • IDX30 409   1,66   0,41%
  • IDXHIDIV20 466   1,61   0,35%
  • IDX80 118   1,07   0,92%
  • IDXV30 119   0,63   0,53%
  • IDXQ30 130   0,11   0,08%

Inflasi November didorong permintaan akhir tahun


Minggu, 29 November 2015 / 20:57 WIB
Inflasi November didorong permintaan akhir tahun


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Menjelang akhir tahun, tren kenaikan harga kebutuhan pokok mulai terjadi. Hal ini akan mengerek laju inflasi November lebih tinggi dibandingkat bulan-bulan sebelumnya.

Ekonom Bank Danamon Dian Ayu Yustina menilai, kenaikan permintaan dikarenakan kebutuhan masyarakat atas barang lebih tinggi dari sebelumnya. Salah satunya, untuk memenuhi kebutuhan perayaan akhir tahun dan juga hari raya Natal 2015.

Sejumlah upaya sudah dilakukan pemerintah untujk menjaga gejolak kenaikan harga. Misalnya dengan tidak mengeluarkan kebijakan yang memengaruhi kenaikan harga barang-barang yang diatur pemerintah atau administered price.

Selain itu impor kebutuhan pokok dan mulai memasuki musim penghujan diperkirakan berdampak negatif terhadap kenaikan harga. Dengan pertimbangan itu, inflasi November menurut Dian ada di level 0,15%, dan sampai akhir tahun di bawah 3%.

"Kenaikan harga juga dipengaruhi tren kenaikan harga energi dunia," katanya.

Pendapat yang hampir sama di lontarkan oleh ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual. David berpandangan, deflasi yang terjadi di bulan Oktober tidak akan terjadi.

Meski terjadi inflasi di November dan kemungkinan di Desember, level inflasi tahun 2015 akan terjaga di level 3%. Untuk November David menilai inflasi akan terjadi, meskipun tipis sekitar 0,1%. Level tersebut meski inflasi tetapi tidak perlu dikhawatirkan.

Inflasi ini juga masih lebih rendah dari periode yang sama tahun 2014 lalu. Pada periode itu, inflasi terjadi mencapai 1,5%. Hal itu dikarenakan tahun lalu pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Sementara itu, Ekonom Bank Nasional Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto mengatakan, inflasi bisa di bawah 0,1%. Ramalannya berdasarkan permintaan akhir tahun 2015 tidak akan sebesar biasanya, apalagi pertumbuhan ekonomi tengah melambat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×