Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Jika harga jual elpiji 12 kilogram (kg) benar-benar dinaikan oleh PT Pertamina, dampak inflasi yang ditimbulkan diyakini tidak akan terlalu besar. Karena itu, pemerintah menyetujui rencana kenaikan tersebut.
Menteri koordinator bidang perekonomian Chaerul Tanjung bilang, setiap kenaikan harga elpiji 12 kilo sebesar Rp 1.000, inflasi yang ditimbulkannya hanya 0,06% saja. "Jangan hawatir, karena inflasinya tidak terlalu signifikan," ujar Chaerul, Selasa (9/9) di Jakarta.
Adapun tahun 2014 ini pemerintah menargetkan laju inflasi sebesar 5,3% . Hingga akhir Agustus 2014 secara year to date (ytd) laju inflasi sudah mencapai 3,42%.
Artinya, kalaupun terjadi kenaikan harga elpiji sebesar Rp 1.000 per kg inflasinya hanya akan bertambah 0,06%. Sebelumnya, pemerintah memperkirakan hingga akhir tahun 2014 realisasi laju inflasi bisa di bawah target, bahkan bisa berada di bawah 5%.
Perkiraan itu, dengan asumsi tidak ada administered price atau penyesuaian harga kebutuhan pokok yang dilakukan pemerintah. Namun demikian, Chaerul enggan berspekulasi berapa harga kenaikan elpiji 12 kg yang pas karena kebijakan itu menjadi hak preogratif Pertamina sebagai korporasi.
Sementara ekonom Bank Danamaon Juniman menilai meski tergolong administered price, kenaikan harga elpiji 12 kg dampaknya tidak akan sebesar elpiji 3 kg. Karena pengguna elpiji 12 kg berasal dari kalangan menengah ke atas.
Dalam hitung-hitungan Juniman, setiap kenaikan elpiji 12 kilo Rp 1.000 per kilo, dampak kenaikan laju inflasinya cuma 0,1%-0,3%. Memang, proyeksi itu lebih besar dibandingkan hitung-hitungan pemerintah, tetapi masih dalam range yang kecil.
Berbeda jika yang dilakukan penyesuaian harga adalah bahan bakar minyak bersubsidi. Dampak terhadap laju inflasinya akan sangat besar. Meski demikian, kebijakan menaikan harga elpiji 12 kilo tidak perlu menjadi hambatan bagi pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi.
Menurut data badan pusat statistik, pada bulan Agustus lalu laju inflasi sebesar 0,47%. Dari inflasi sebesar itu, laju inflasi yang berasal dari kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar hanya sebesar 0,73%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News