kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Inflasi Diproyeksi Terus Meningkat Hingga Akhir Tahun 2022


Jumat, 03 Juni 2022 / 09:31 WIB
Inflasi Diproyeksi Terus Meningkat Hingga Akhir Tahun 2022
ILUSTRASI. Warga membeli kebutuhan pangan di sebuah ritel pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (1/6/2021). Inflasi Diproyeksi Terus Meningkat Hingga Akhir Tahun 2022.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

Penyumbang inflasi daerah tersebut antara lain berasal dari ikan Mei 2022 krisis dengan andil 0,53%, air kemasan andilnya 0,31%, dan angkutan udara dengan andil yang mencapai 0,28%.

Dengan capaian tersebut, BPS mencatat inflasi tahun kalender atau dari awal tahun hingga Mei 2022 tercatat sebesar 2,56% year to date (ytd).

Dengan hasil tersebut, laju inflasi diperkirakan masih terus berlangsung ke depannya. Bank Mandiri membaca, peningkatan inflasi akan terjadi secara substansial dan secara fundamental, terutama pada semester II-2022. Kondisi ini didorong oleh inflasi dari permintaan alias demand-pull inflation.

Dengan kondisi tersebut, ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman pun memperkirakan tingkat inflasi akan berada di kisaran 3,8% hingga 4,0% secara tahunan, atau sudah masuk ke dalam kisaran sasaran Bank Indonesia (BI) yang sebesar 3% secara tahunan plus minus 1%.

Baca Juga: Menuju Kondisi Normal, Shanghai Cabut Pembatasan secara Bertahap

"Permintaan kami lihat akan meningkat, seiring dengan pemulihan ekonomi. Ini disebabkan oleh peningkatan mobilitas penduduk karena relaksasi PPKM yang kemudian meningkatkan perputaran uang," katanya kepada KONTAN, Kamis (2/6).

Begitu juga analis makroekonomi Bank Danamon Irman Faiz memprediksi inflasi bisa melampaui 4% - 4,5% sampai akhir tahun ini. Malah, ia sebut laju inflasi sampai akhir tahun ini bisa saja lebih besar jika pemerintah tidak melakukan subsidi energi.

Supaya inflasi tetap terjaga, Irman menyarankan pemerintah bisa mengamankan pasokan komoditas utama yang rawan inflasi. Sedangkan bank sentral dari sisi pengendalian likuiditas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×