Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Hingga penghujung tahun 2011, indeks harga konsumen atau inflasi masih terkendali di angka 3,79%. Angka ini jauh dibawah asumsi makro pemerintah dalam APBN-P 2011 yang sebesar 5,65%. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi Desember 2011 juga relatif rendah, hanya sebesar 0,57%.
Pelaksana tugas Kepala BPS, Suryamin mengatakan, andil inflasi bahan makanan selama tahun 2011 mencapai 0,84%. Angka itu turun dibandingkan andil bahan makanan terhadap inflasi selama tahun 2010 yang sebesar 3,5%. Dia menuturkan, tahun ini sumbangan inflasi banyak berasal dari dorongan sisi komponen inti. “Komponen inti 4,34%, sementara sumbangan dari harga yang diatur pemerintah hanya 2,78%,” ujarnya.
Secara umum, inflasi tahun ini mendapat andil dari kelompok bahan makanan 0,84%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,78%, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,78%, kelompok sandang 0,52%, kelompok kesehatan 0,18%, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,35% dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,34%. Sepanjang 2011 ini, memang laju inflasi terus terkendali dan tidak ada yang mencapai angka lebih dari 1% di tiap bulannya. “Paling tinggi saja di Agustus yaitu 0.93% dan kita mengalami deflasi tiga kali di tahun ini, makanya inflasi tahunan jadi rendah,” tambahnya.
Sementara itu untuk khusus inflasi Desember, BPS mencatat komponen inti Desember 2011 mengalami inflasi 0,28%, laju inflasi komponen inti tahun kalender dan year on year masing-masing sebesar 4,34%. “Dari 66 kota seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kupang yaitu 2,19% dan inflasi terendah terjadi di Tanjung Pinang yaitu 0,02%,” kata Suryamin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News