Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kualitas dan efektivitas program sosial tahun 2018 mengalami kenaikan. Indeks Barometer Sosial (IBS) yang dibuat International NGO Forum on Indonesia Development (INFID) menunjukan ada kenaikan 0,4 poin IBS dari tahun sebelummya di nilai 6,2.
Dalam rentang IBS capaian nilai di 2018 yaitu 6,6 berarti pemerintah selama ini sudah cukup mengupayakan pencapaian keadilan sosial. "Waktu ke waktu ada kenaikan tapi masih ada yang perlu ditingkatan dan diperbaiki," jelas Bagus Takwin salah satu tim penyusun Pengukuruan IBS 2018, Jumat (8/2).
Menurut hasil penelitian INFID kepada 2.040 responden di 34 Provinsi di Indonesia hampir 100% warga/masyarakat masih membutuhkan programa sosial, terutama untuk pelayanan dan jaminan kesehatan, bantuan pangan, biaya pendidikan, bantuan usaha, subsidi pertanian, program pensiun, pinjaman ringan dan penyedia pekerjaan.
Sementara itu persentase warga yang mengetahui mengenai program sosial terkait pekerjaan paling sedikit yaitu hanya 34%. Mengenai kualitas dan efektivitas program sosial yaitu JKN, PKH, KKS, PIP, KUR, RASKIN pada 2017/2018 meningkat diposisi rata-rata nilainya 4,3, sebelumnya di 2017 rata-rata nilainya 4,1.
Mengenai kemanfaatan program sosial pemerintah hampir seluruh warga menilai bahwa seluruh program bermanfaat. Mulai dari Raskin, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang berada di posisi tertinggi yaitu 96% atau paling bermanfaat.
Kemudian disusul Program Indonesia Pintar (PIP), Kredit Usaha Rakyat (KUR), Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Balai Latihan Kerja (BLK) dan Program Magang.
Ketepatan sasaran program sosial, kesesuaian barang/jasa/uang yang diterima, kecepatan proses program sosial, kemudahan mendapatkan bantuan program sosial, kepuasan terhadap pelayanan program sosial, kejelasan informasi, dan kesesuaian pelaksanaan program sosial dengan aturan disampaikan dalam laporan IBS 2018 mengalami peningkatan.
Belum Optimal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News