Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – BADUNG BALI. Indonesia dan Uni Eropa resmi meneken penyelesaian substansial Perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), pada Selasa (23/9/2025).
Penandatanganan ini dilakukan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan European Union Commissioner for Trade and Economic Security Maros Sefcovic.
Penandatanganan IEU-CEPA ini dilakukan setelah menempuh hampir satu dekade perundingan. Sejak Juli tahun 2016 silam, telah diselenggarakan paling tidak 19 putaran pertemuan resmi dan sejumlah pertemuan antar sesi untuk dapat menghasilkan kemajuan penting kesepakatan saat ini.
Airlangga mengungkapkan, proses negosiasi yang dilakukan hampir 10 tahun merupakan diksusi yang sangat panjang. Ia menyebut, perjanjian ini merupakan era baru dalam hubungan bilateral Indonesia dengan Uni Eropa.
Baca Juga: Hampir Satu Dekade Perundingan, Indonesia-Uni Eropa Segera Teken IEU CEPA
Airlangga mencatat, Uni Eropa sendiri merupakan mitra dagang terbesar kelima bagi Indonesia dengan total nilai perdagangan yang terus menunjukkan tren positif yang mencapai US$ 30,1 miliar pada tahun 2024, dengan ekspor Indonesia sekitar US$ 13 miliar.
“Ini adalah kolaborasi antara 723 juta orang dari kedua negara dan nilai ekonomi adalah US$ 21 triliun jadi ada banyak kesempatan dan masa depan yang bergantung pada blok besar ini," tutur Airlangga dalam penandatanganan perjanjian tersebut di Nusa Dua Bali, Selasa (23/9/2025).
Airlangga menyebut, pemerintah menargetkan IEU-CEPA dapat mulai berlaku pada awal 2027 atau selambat-lambatnya pada kuartal I 2027.
Selain itu, Airlangga juga menantikan untuk melihat manfaat nyata dari perjanjian tersebut. misalnya saja akan mendorong industri yang menjadi harapan besar bagi Indonesia. Industri yang dimaksud mencakup tekstil, alas kaki, pakaian jadi, furnitur, serta sebagian besar sektor padat karya di Indonesia yang saat ini mempekerjakan sekitar 5 juta orang.
“Jadi, 5 juta orang ini kini merayakan bahwa mereka memiliki prospek yang baik di masa depan karena pasarnya semakin membesar,” ungkap Airlangga.
Baca Juga: IEU-CEPA Ditandatangani 23 September, Menko Airlangga: 80% Produk RI–UE Bebas Tarif
Dalam kesempatan yang sama, Maros mengatakan, dengan penyelesaian perjanjian tersebut, Uni Eropa dan Indonesia mengirimkan pesan kuat kepada dunia bahwa keduanya berdiri bersatu dalam komitmen untuk membuka kerja sama internasional yang berbasis pada aturan dan membawa manfaat bersama.
“Uni Eropa dan Indonesia sudah menikmati tradisi yang kuat,” kata Maros.
Maros juga mengungkapkan, perjanjian IEU CEPA ini akan mendorong lebih banyak peningkatan investasi, meningkatkan jaringan nilai, dan menciptakan peluang baru untuk inovasi dan perkembangan.
Selain itu, perjanjian tersebut juga diharapkan akan mendorong transformasi digital, mendukung diversifikasi rantai pasok, terutama untuk bahan-bahan utama yang penting bagi masa depan.
Menurutnya, perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Uni Eropa-Indonesia merupakansebagai perjanjian yang modern dan berorientasi ke depan, menghormati prioritas masing-masing pihak, serta mencerminkan kepentingan bersama.
Baca Juga: Lama Dinanti, Perjanjian Dagang IEU-CEPA Akan Diteken 23 September 2025
Selanjutnya: The Fed Picu Pelemahan Won Korea pada Selasa (23/9), Apa Dampaknya?
Menarik Dibaca: Cara Memakai Multiple Akun WhatsApp dengan Mudah, Simak Panduan Lengkapnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News