Reporter: Hans Henricus | Editor: Tri Adi
OSLO. Indonesia rupanya menjadi tamu istimewa dalam konferensi perubahan iklim dan hutan di Oslo, Norwegia. Indonesia mendapat
kehormatan terpilih sebagai role model dalam kerjasama program pemulihan hutan dan perubahan iklim antara negara maju dan negara berkembang.
Kerjasama itu lewat kontribusi dari masyarakat internasional khususnya dari negara-negara maju dalam sharing pendanaan dalam program pelsetarian hutan dan perubahan iklim. "Karena sesungguhnya kalau Indonesia menjaga hutan tropis berarti menjaga paru paru dunia, sehingga menjadi adil ketika Indonesia menggunakan sumber dayanya untuk menyelamatkan sebagian dari paru-paru dunia," ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Oslo Norwegia, Rabu (26/5).
Dengan kata lain, masyarakat dunia yang mendapat benefit dari upaya Indonesia melindungi paru-paru dunia tentunya bisa memberi kontribusi. Cuma, Presiden mengingatkan apabila negara-negara maju memberikan kontribusi dalam mengelola hutan hujan tropis dalam bentuk grant atau hibah, mereka harus yakin terlebih dahulu Indonesia tidak hanya berkomitmen
atau berencana saja.
Tapi, harus benar-benar melaksanakan apa yang menjadi agreement dari dengan negara yang memberikan pendanaan itu. Oleh sebab itu, Presiden menginstruksikan seluruh jajaran pemerintah pusat dan daerah menggunakan dana bantuan itu dengan baik. "Mengugunakan dana dengan tepat dan tidak ada penyimpangan apapun," tegas Presiden.
Proses kerjasama itu sendiri akan berlangsung selama empat tahun. Rencananya, Norwegia sendiri akan memberikan bantuan kepada Indonesia untuk pelestarian hutan dan perubahan iklim. Komitmen bantuan itu akan dituangkan dalam letter of intent (LoI) yang akan ditandatangani hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News