kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.597.000   -12.000   -0,75%
  • USD/IDR 16.179   1,00   0,01%
  • IDX 7.166   -66,59   -0,92%
  • KOMPAS100 1.055   -9,60   -0,90%
  • LQ45 831   -12,11   -1,44%
  • ISSI 214   0,13   0,06%
  • IDX30 427   -6,80   -1,57%
  • IDXHIDIV20 512   -6,51   -1,26%
  • IDX80 120   -1,15   -0,95%
  • IDXV30 123   -0,75   -0,60%
  • IDXQ30 140   -2,07   -1,45%

Indonesia Minta Transparansi Penegakan Hukum Penembakan Pekerja Migran di Malaysia


Senin, 27 Januari 2025 / 13:11 WIB
Indonesia Minta Transparansi Penegakan Hukum Penembakan Pekerja Migran di Malaysia
ILUSTRASI. Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI)/Badan Pelindungan PMI (BP2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) mendorong transparansi dalam penanganan 5 pekerja migran Indonesia (PMI) yang ditembak di Selangor Malaysia.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) mendorong transparansi dalam penanganan 5 pekerja migran Indonesia (PMI) yang ditembak di Selangor Malaysia.

Diketahui, 1 pekerja migran Indonesia meninggal dan 4 pekerja migran lainnya luka berat.

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Abdul Kadir Karding menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya untuk PMI yang meninggal.

Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan pihak kedutaan besar Indonesia di Malaysia dan atase kepolisian untuk memperjelas koordinasi masalahnya.

"Jadi 1 orang meninggal, 4 orang sedang dirawat di rumah sakit yang berbeda," ungkap Karding ditemui di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (27/1).

Baca Juga: Isu Pekerja Migran akan Jadi Topik Pembicaraan Prabowo Tiap Kunker ke Luar Negeri

Pemerintah juga melakukan koordinasi dengan otoritas di Malaysia agar bisa mendampingi penanganan jenazah maupun PMI yang dirawat di rumah sakit.

"Sekaligus kemungkinan ada proses hukum kedepan. Itu juga minta, kita akan berusaha menyiapkan, misalnya tim advokasi untuk mendampingi mereka," ujar Karding. 

Terkait di dalam negeri, Karding sudah meminta jajarannya untuk memastikan seluruh keluarga PMI mengetahuinya.

Karding mengaku belum bisa kontak langsung belum dengan PMI tersebut karena belum dibolehkan dan masih dalam pengawasan Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APPM).

"Kita baru bisa diakses itu kalau tidak salah hari Rabu (29 Januari), Kamenlu baru dibukakan akses. Jadi kita menghormati proses yang ada dalam negeri mereka," ucap Karding.

Baca Juga: Menteri PPMI: Pekerja Migran Ilegal Paling Banyak Disiksa di Arab Saudi dan Malaysia

Kementerian PPMI juga meminta Kementerian Luar Negeri untuk mendorong agar penegak hukum di Malaysia transparan mengenai penembakan tersebut.

"Jadi terang benderang proses proses ini, sehingga jauh lebih baik," terang Karding.

Sebelumnya, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) mengonfirmasi insiden penembakan terhadap lima Pekerja Migran Indonesia (PMI) oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, pada Jumat (24/1/2025) pukul 03.00 WIB. 

Akibat kejadian tersebut, satu PMI meninggal dunia, sementara empat lainnya mengalami luka berat.

Selanjutnya: Menperin: Penerapan HGBT Dukung Capaian Pertumbuhan Ekonomi 8%

Menarik Dibaca: Rayakan Hari Imlek, Subway Indonesia Kenalkan Menu Thai Shrimp

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×