kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Indonesia melobi produsen vaksin global agar jadikan RI sebagai hub di Asia Tenggara


Minggu, 15 Agustus 2021 / 00:16 WIB
Indonesia melobi produsen vaksin global agar jadikan RI sebagai hub di Asia Tenggara
ILUSTRASI. Calon Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar melambaikan tangan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/ama.


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia tengah berupaya melobi negara-negara produsen vaksin corona global untuk menjalin kerjasama produksi di Indonesia atau menjadikan sebagai hub.

Indonesia berharap ke depan produsen vaksin corona global bisa menjadikan Indonesia sebagai hub produksi vaksin untuk kawasan Asia Tenggara.

Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar mengungkapkan hal ini saat berdiskusi dengan tema "Upaya Percepatan Pemulihan Ekonom pada Masa Pandemi," yang diadakan oleh Indonesian Diasrpora Network Global, Sabtu (14/8) malam.

Baca Juga: UPDATE Vaksinasi corona di Jakarta dosis pertama sudah 100,1% dari target

Diskusi virtual yang diikuti oleh berbagai diaspora Indonesia di seluruh dunia ini menghadirkan pembicara Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Said Zaidansyah Deputi Country Director Asian Development Bank (ADB), yang juga President Indonesian Diasrpora Network Global, dan Profesor Armida Alisjahbana.

"Baik produsen China, Amerika Serikat dan Eropa. Banyak negara Asia Tenggara khususnya Indonesia potensi menjadi menjadi hub vaksin yang bagus kerjasama ASEAN. Indonesia juga pengguna vaksin corona terbesar, pasar juga diperhatikan membuka kesempatan, kami mendorong ada peluang ada rekombinan in inactivated juga nucleic baik mRNA dan DNA memang agak sulit tapi tetus akan di dorong," katanya.

Menurut Mahendra Siregar tantangan yang ada saat ini adalah apabila obat dan vaksin yang ada sekarang, sudah tidak seampuh sebelumnya seperti varian Delta, dengan keterpaparan cepat dan penderita cepat parah.

Baca Juga: UPDATE Corona di Jakarta Sabtu (14/8) positif 1.363, sembuh 1.219, meninggal 29

Pada kesempatan yang sama Said Zaidansyah Deputi Country Director ADB, menyatakan pihaknya siap untuk memberikan dukungan apabila produsen global akan memilih Indonesia sebagai hub produksi vaksin corona.

"ADB akan membantu melalui pendanaan dan siap berdiskusi dengan produsen vaksinnya. Dalam hal Bio Farma menjadi second global hub manufaktur vaksin corona setelah Afrika Selatan Ini dalam kerangka kerjasama vaksin WHO bukan komersial," kata Said.

SELANJUTNYA>>>



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×