Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Tim investigasi yang menyelidiki jatuhnya pesawat milik Malaysia Airlines (MAS) MH17 telah dibentuk. Investigasi yang dipimpin oleh pihak Ukraina tersebut juga melibatkan tim ahli dari sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan, Indonesia telah diikutkan dalam tim investigasi tersebut. Bahkan, pihak kedutaan besar Republik Indonesia (KBRI), telah mengikuti proses briefing di Ibu Kota Ukraina Kiev. "Baru saja, saya sudah bicara duta besar di Ukraina, memang belum ke lapangan tapi masih di Kiev," kata Marty, Minggu (20/7) di Istana Negara.
Hingga kini, Indonesia belum memastikan kapan tim Investigasi akan dikirim ke Ukraina. Marty bilang, pihaknya masih menunggu kordinasi lebih lanjut dan tergantung situasi di lapangan.
"Kondisi di sana masih ada sedikit dinamika antara pemerintah Ukraina dengan separatis," katanya. Nantinya, ada tiga tim yang dikirim Indonesia. Pertama, tim ahli penerbangan, tim penyidikan puing-puing, dan konsuler.
Seperti diketahui, sejauh ini baru diketahui ada 12 warga negara indonesia yang menjadi korban di pesawat MH17. Jumlah tersebut masih bisa bertambah, karena menunggu otopsi yang dilakukan di Ukraina terhadap 41 jenazah yang belum diketahui identitasnya.
Namun demikian, perkembangan terkini menyebutkan, kepolisian Indonesia telah memperoleh DNA dari sebagian anggota keluarga korban. Nantinya DNA tersebut akan dicocokan dengan DNA korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News