kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia Mampu Kendalikan Pandemi, Pakar Mikrobiologi: Masyarakat Tetap Pakai Masker


Rabu, 05 Oktober 2022 / 14:57 WIB
Indonesia Mampu Kendalikan Pandemi, Pakar Mikrobiologi: Masyarakat Tetap Pakai Masker
ILUSTRASI. Pakar mengatakan, pemakaian masker, menjaga jarak dan menjaga pola hidup bersih tetap harus jadi gaya hidup di masyarakat. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa pandemi kemungkinan akan berakhir, namun belum saatnya untuk menghentikan upaya pencegahan transmisi virus Covid-19.

Guru Besar Mikrobiologi di Fakultas Kedokteran UI Amin Soebandrio mengatakan, sejauh ini Indonesia dapat dikategorikan berhasil dalam mengendalikan pandemi. Artinya masih masih terdapat virus Covid-19 di sekitar masyarakat.

Meski demikian pemakaian masker, menjaga jarak dan menjaga pola hidup bersih dan sehat, diminta untuk tetap dijadikan sebagai gaya hidup di masyarakat.

"Sekali lagi WHO menyatakan pandemi mungkin akan segera berakhir, tetap saja kita diminta untuk memahami situasi ini, pertama bahwa apa yang disarankan selama ini mulai dari pakai masker, menjaga kebersihan, menjaga jarak itu hendaknya dijadikan gaya hidup yang dilakukan. Karena sekali lagi siklus masih bersirkulasi di sekeliling kita," kata Amin dalam Diskusi Virtual, Rabu (5/10).

Baca Juga: Kemenkeu: Butuh Dana Rp 6.445 Triliun Untuk Bangun Infrastruktur Hingga 2024

Menurutnya, Indonesia ataupun di dunia pada umumnya jumlah kasus saat ini, jika dilihat dari hari ke hari memang ada kecenderungan menurun dibandingkan tahun lalu, terutama saat varian delta menyerang.

Namun bukan berarti virus SARS-Cov2 sudah hilang sama sekali. Pasalnya saat ini masih ada varian omicron yang terus bermutasi. 

Meski virus terus bermutasi, Amin berharap mutasi yang terjadi tak menimbulkan varian lain yang berbahaya.

"Virusnya masih terus bermutasi tetapi mutasinya mudah-mudahan terus begini ya. Artinya mudah-mudahan virus tidak memiliki strategi lain untuk bermutasi. Saat ini mutasi menjadi semakin terbatas di varian yang ada, hanya membentuk subvarian yang ada," imbuhnya.

Selanjutnya meski kasus Covid-19 masih ada namun jumlah pasien yang membutuhkan perawatan di rumah sakit semakin sedikit. Meski demikian Amin tetap menegaskan bahwa angka kematian karena Covid-19 masih ada.

"Di dunia sampai hari ini jumlah yang menderita sakit berat karena Covid 0,3%, walaupun kalau kita lihat keseluruhan angka kematian itu masih sekitar 1%," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×