Reporter: Teddy Gumilar | Editor: Tri Adi
JAKARTA. Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jerman menggelar pertemuan pertama konsultasi Bilateral Indonesia-Jerman di Jakarta, (17/5). Pertemuan ini sebagai tindak lanjut hasil pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden Jerman Hordt Kohle dan Kanselir Jerman Angela Merkel di Berlin pada Desember 2009.
Forum ini membahas berbagai hal, terutama tiga sektor kerjasama pembangunan dua negara, yaitu di bidang politik khususnya penguatan demokrasi, perubahan iklim, dan perdagangan dan investasi.
Di bidang politik, menurut Dirjen Eropa Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI Retno Marsudi, kedua delegasi memandang perlu untuk meningkatkan koordinasi pelaksanaan program kerjasama untuk mendukung proses desentralisasi di Indonesia. “Terutama dalam peningkatan kapasitas pemda dalam pelayanan publik sesuai dengan rencana pembangunan nasional,” ujar Retno dalam konferensi pers konsultasi bilateral itu.
Dalam forum ini juga akan dibahas langkah koordinasi pelaksanaan kesepakatan pelaksanaan environmental partnership yang akan diawali dengan kegiatan terkait dengan sustainable use of geothermal energy di Indonesia sebagai bagian dari pelaksanaan MoU mengenai Clean Development Mechanism (CDM) yang ditandatangani kedua Menteri Lingkungan hidup Desember 2009 lalu.
Di bidang ekonomi, forum konsultasi ini akan mengidentifikasi langkah-langkah untuk meningkatkan volume perdagangan kedua negara. Pada 2009 perdagangan kedua negara mengalami penurunan 15%, dari US$ 5,53 miliar di tahun 2008 menjadi US$ 4,7 miliar pada 2009. “Penurunan ini terjadi karena krisis global,” ujar Retno.
Di sisi investasi, pada 2009 tercatat Jerman membenamkan uangnya sebesar US$ 103,9 juta di 18 proyek. Sementara itu, pada 2008 realisasi investasinya mencapai 198,3 juta di 22 proyek.
Untuk itu, kedua delegasi, kata Retno, sepakat untuk meningkatkan koordinasi pelaksanaan program kerjasama bilateral untuk meningkatkan daya saing Indonesia di pasar internasional dan meningkatkan jumlah investor Jerman di Indonesia. Saat ini tercatat 250 perusahaan dari negara itu yang berbisnis di Indonesia.
“Untuk itu, ke depan kami akan libatkan pejabat terkait untuk menyusun langkah strategis untuk mendukung upaya kedua negara memajukan kerjasama ekonomi,” tukasnya.
Hingga berita ini diturunkan, kedua pihak masih meneruskan pembicaraan mengenai tiga prioritas kerjasama tadi yang akan dibangun ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News