kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.564   46,00   0,28%
  • IDX 6.954   120,95   1,77%
  • KOMPAS100 1.008   20,83   2,11%
  • LQ45 782   16,72   2,19%
  • ISSI 221   2,47   1,13%
  • IDX30 405   8,17   2,06%
  • IDXHIDIV20 477   10,13   2,17%
  • IDX80 113   1,94   1,74%
  • IDXV30 116   1,68   1,47%
  • IDXQ30 132   3,18   2,46%

Indonesia dan Rusia Bahas Kerja Sama Perdagangan, Investasi, dan Teknologi


Selasa, 15 April 2025 / 20:09 WIB
Indonesia dan Rusia Bahas Kerja Sama Perdagangan, Investasi, dan Teknologi
Presiden Prabowo menerima kunjungan kehormatan Wakil Perdana Menteri Pertama Federasi Rusia Denis V. Manturov di Istana Merdeka, Jakarta, 15 April 2025.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah Indonesia menggelar pertemuan dengan delegasi Rusia untuk membahas potensi kerja sama di bidang perdagangan, investasi, dan teknologi.

Pertemuan ini bertujuan untuk melanjutkan kembali komunikasi dan penjajakan yang sempat tertunda akibat pandemi Covid-19.

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edi Prio Pambudi, menyampaikan bahwa inisiatif kerja sama ini sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2018. 

Namun, akibat pandemi, proses tersebut sempat terhenti dan kini kembali dilanjutkan.

Baca Juga: Kemlu RI: Kerja Sama Maritim dengan China Bukan Pengakuan atas 9-Dash-Lines

“Ini merupakan bagian dari proses yang telah dirancang sejak lama. Awalnya dimulai pada 2018, tetapi tertunda karena pandemi. Sekarang, kami lanjutkan kembali,” ujar Edi usai pertemuan yang berlangsung di Jakarta, Selasa (15/4).

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menyampaikan kesiapan untuk membuka peluang investasi seluas-luasnya, termasuk di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang saat ini tengah menjadi fokus pengembangan pemerintah. 

Meski demikian, Edi menegaskan bahwa belum ada kesepakatan konkret terkait potensi investasi Rusia di KEK.

“Secara prinsip, KEK terbuka untuk siapa pun. Saat ini belum ada kesepakatan, karena kami masih dalam tahap mengeksplorasi peluang yang ada. Kami menawarkan kawasan-kawasan tersebut kepada mereka,” jelasnya.

Baca Juga: Forum Bisnis Indonesia - Brasil Hasilkan Kerja Sama Korporasi Senilai US$ 2,65 Miliar

Edi menambahkan, pertemuan ini masih merupakan tahap awal penjajakan dan bertujuan untuk melihat kemungkinan-kemungkinan kerja sama ke depan. Oleh karena itu, diskusi lanjutan akan diperlukan untuk memperdalam pembahasan di sektor-sektor potensial.

“Pertemuan ini baru sebatas membuka kembali pembahasan yang tertunda sejak 2018. Belum ada hal yang dibahas secara rinci. 

Nantinya, jika sektor bisnis, khususnya swasta, menunjukkan ketertarikan, kami akan menindaklanjutinya dan menawarkan peluang tersebut,” tutup Edi.

Selanjutnya: Harga Minyak Dunia Turun Setelah IEA Pangkas Proyeksi Permintaan Dunia

Menarik Dibaca: Apa Jadinya Jika Minum Kopi Setiap Hari? Inilah 5 Efeknya yang Harus Anda Tahu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×