Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Forum Bisnis Indonesia - Brasil (FBIB) berhasil merampungkan lima nota kesepakatan (MoU) kerja sama antara korporasi Indonesia dan korporasi Brasil senilai US$ 2,65 miliar.
Kesepakatan itu diambil di sela-sela kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subinato saat KTT G20 di Istana Copacabana, Rio De Janeiro, Brasil, Senin (18/11).
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industi (Kadin) Indonesia Periode 2024-2029, Anindya Bakrie mengatakan kerja sama ini mencakup beberapa sektor seperti energi baru terbarukan, agrikultur, dan teknologi.
"Hari ini kita menandatangani MoU yang merepresentasikan babak baru dari kolaborasi kita (Indonesia –Brasil), utamanya di sektor vital seperti energi terbarukan, agrikultur, dan teknologi," kata Anindya dalam keterangan resminya, Senin malam (18/11).
Baca Juga: Apple Naikkan Tawaran Investasinya di Indonesia hingga 10x Lipat Jadi US$100 Juta
Anindya berharap kesepakatan investasi ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan hubungan bisnis kedua negara.
Utusan Khusus Presiden, Hashim S Djojohadikusumo menegaskan Indonesia masih terbuka untuk peluang investasi bisnis di sektor lainya.
Hashim juga berharap kerja sama ini bisa mempercepat Indonesia untuk menjadi bagian dari forum ekonomi yang terdiri dari Brasil Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS).
"Indonesia beruntung menjadi negara khatulistiwa. Kita berbagi hak istimewa dengan Brasil dan anggota lain dari Global South untuk memiliki sumber daya hutan yang besar yang dapat kami tawarkan kepada semua paru-paru bumi,” kata Hashim.
Dalam forum itu, Presiden Prabowo Subianto secara terang menyampaikan Indonesia ingin bergabung menjadi anggota BRICS, yakni forum ekonomi yang salah satu anggota pendirinya adalah Brasil.
Awalnya Prabowo menjelaskan bahwa Indonesia dan Brasil memiliki elemen yang sama. Dikatakan juga bahwa kedua negara dapat memiliki hubungan simbiosis yang baik dan memiliki kepentingan yang serupa.
Prabowo kemudian menilai bahwa Negeri Samba tersebut memiliki wawasan ke depan. Sebab demikian, Prabowo menilai bahwa Brasil menjadi anggota utama BRICS.
“Itulah mengapa saya rasa Brasil adalah anggota utama BRICS. Dan seperti yang Anda ketahui, saya telah mengumumkan bahwa Indonesia telah mengajukan permohonan untuk menjadi anggota BRICS.” terang Prabowo
Prabowo kemudian menyebut bahwa dia telah memiliki pandangan ini sejak Prabowo mencalonkan diri menjadi Presiden saat 2014. Untuk itu, usai dilantik pada 20 Oktober 2024, Prabowo langsung mengirimkan Menteri Luar Negeri Sugiono ke Kazan, Rusia untuk hadir di KTT BRICS.
"Kami pikir ini akan menjadi elemen baru yang signifikan dalam ekonomi global,” ucapnya.
Baca Juga: Menteri Investasi: Butuh Investasi Rp 13.528 Triliun agar Ekonomi Tumbuh 8%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News