kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -12.000   -0,63%
  • USD/IDR 16.280   21,00   0,13%
  • IDX 6.944   39,53   0,57%
  • KOMPAS100 1.011   9,10   0,91%
  • LQ45 769   6,42   0,84%
  • ISSI 230   2,11   0,93%
  • IDX30 395   2,10   0,54%
  • IDXHIDIV20 455   1,70   0,37%
  • IDX80 113   1,22   1,09%
  • IDXV30 115   1,19   1,05%
  • IDXQ30 128   0,74   0,59%

Indonesia Borong 24 Jet Rafale Lagi, Total Jadi 66 Unit, Terbesar di Asia Tenggara


Rabu, 09 Juli 2025 / 19:44 WIB
Indonesia Borong 24 Jet Rafale Lagi, Total Jadi 66 Unit, Terbesar di Asia Tenggara
ILUSTRASI. Pesawat Tempur Rafale AU Prancis terbang bersama F16 TNI AU di Lanud Iswahjudi Maospati, Madiun, Selasa (25/7). Indonesia akan menandatangani kontrak pembelian tambahan 24 jet tempur Rafale buatan Prancis dalam kunjungan Prabowo ke Paris pada 14 Juli 2025.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - Indonesia akan menandatangani kontrak pembelian tambahan 24 jet tempur Rafale buatan Prancis dalam kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Paris pada 14 Juli 2025. 

Kesepakatan ini akan diumumkan bersamaan dengan kehadiran Prabowo sebagai tamu kehormatan pada parade Hari Bastille, menandai babak baru dalam penguatan kerja sama pertahanan Indonesia–Prancis.

Melansir, Armyrecognition.com, Rabu (9/7/2025), penambahan ini membuat total pesanan Indonesia mencapai 66 unit Rafale, menjadikan Indonesia sebagai salah satu operator Rafale terbesar di luar Eropa. 

Kesepakatan tersebut merupakan kelanjutan dari kontrak dasar yang ditandatangani pada Februari 2022, yang mencakup akuisisi bertahap 42 pesawat dalam tiga gelombang (6, 18, dan 18 unit). Jet tempur pertama dijadwalkan tiba pada awal 2026.

Baca Juga: Ranking Paspor Terkuat di Asia Tenggara Tahun 2025, Indonesia Kalah dari Timor Leste

Langkah ini mempertegas komitmen Jakarta untuk membangun kekuatan udara yang modern di tengah dinamika keamanan kawasan yang kian menantang, terutama di wilayah strategis seperti Selat Malaka dan Laut Cina Selatan.

Modernisasi Kekuatan Udara

Indonesia akan menerima varian Rafale F4, versi tercanggih dengan sistem radar dan peperangan elektronik mutakhir, fusi sensor lanjutan, serta kompatibilitas dengan senjata berpemandu generasi baru. 

Konfigurasi ini akan meningkatkan daya jangkau, efektivitas tempur, dan fleksibilitas misi Angkatan Udara Indonesia (TNI AU).

Saat ini, TNI AU mengoperasikan armada tempur yang terdiri dari berbagai platform asal Barat dan Rusia, seperti F-16 dan Su-27/30, yang menyulitkan dari sisi standarisasi dan pemeliharaan. 

Integrasi Rafale akan merampingkan sistem operasional sekaligus membawa standar kemampuan tempur ke tingkat yang lebih modern dan interoperabel.

Selain pembelian pesawat tempur, Indonesia dan Prancis juga menjajaki kerja sama pertahanan yang lebih luas. 

Baca Juga: Daftar Paspor Terkuat di Asia Tenggara Mei 2025, Indonesia Kalah dari Timor Leste

Jakarta tertarik untuk mengakuisisi kapal selam kelas Scorpène dan howitzer gerak sendiri CAESAR 155mm dari Prancis. 

Semua kesepakatan tersebut mencakup komponen transfer teknologi dan partisipasi industri lokal, sejalan dengan strategi Indonesia untuk memperkuat kemandirian industri pertahanan dalam negeri.

Kehadiran Prabowo dalam perayaan nasional Prancis mencerminkan sinyal geopolitik yang kuat: Paris dan Jakarta tengah mempererat aliansi strategis di kawasan Indo-Pasifik. 

Bagi Prancis, Indonesia adalah mitra utama dalam strategi regionalnya. Bagi Indonesia, Prancis adalah sumber teknologi militer canggih yang kredibel dan konsisten.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×