kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia berharap China lebih berperan atasi kesenjangan akses vaksin Covid-19


Senin, 07 Juni 2021 / 20:50 WIB
Indonesia berharap China lebih berperan atasi kesenjangan akses vaksin Covid-19
ILUSTRASI. Menlu Retno Marsudi


Sumber: Kompas.com | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, kesenjangan vaksin pada tingkat global saat ini akan berisiko memperlama pandemi Covid-19, termasuk di Asia Tenggara. 

Retno menuturkan, Indonesia berharap China dapat berperan lebih banyak dalam mengatasi kesenjangan vaksin. Salah satunya dengan membagikan vaksin kepada negara-negara yang belum mendapatkan. 

Hal ini disampaikan Retno dalam pertemuan khusus para menlu ASEAN dengan menlu Republik Rakyat China (RRC), di Chongqing, China. 

"Isu respons ASEAN-RRT terhadap pandemi, dalam pernyataan nasional Indonesia, saya kembali menegaskan bahwa pandemi ini masih jauh dari selesai. Kesenjangan vaksin global berisiko memperlama pandemi termasuk di Asia Tenggara," kata Retno dalam konferensi pers virtual, Senin (7/6). 

Baca Juga: India umumkan pemberian vaksin Covid-19 gratis untuk orang dewasa

Retno menjelaskan, saat ini 75% vaksin dinikmati oleh 10 negara dan hanya 0,4% yang dinikmati oleh negara berpendapatan rendah. 

Negara-negara ASEAN, kata dia, sejauh ini baru memvaksinasi 7,8% populasinya. 

"China dalam hal ini memainkan peran yang sangat penting dalam meningkatkan kerja sama vaksin. Dengan telah diterimanya persetujuan EUL (Emergency Use Listing) WHO bagi Sinovac dan Sinopharm, diharapkan China dapat melakukan kerja sama dosis sharing, termasuk melalui COVAX facility," kata Retno.

Ia berharap peningkatan kerja sama dengan China dalam hal dukungan terhadap ASEAN Covid-19 Response Fund. Termasuk berbagi lebih banyak dosis melalui COVAX Facility. 

Menurutnya hal tersebut penting dalam rangka memenuhi akses vaksin bagi seluruh negara. 

"Ke depan peningkatan kerja sama juga diperlukan untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan cara memproduksi (vaksin) di negara-negara lain," kata dia.

Dalam pertemuan tersebut, Retno juga membahas tentang pentingnya kemitraan ASEAN dan China dalam mengantisipasi pandemi di masa yang akan datang. 

Menurut dia, hal tersebut dapat dicapai melalui penguatan sistem deteksi dini, investasi dalam industri kesehatan termasuk sektor farmasi, penelitian dan pengembangan serta pembentukan pusat produksi vaksin regional. 

Baca Juga: Thailand memulai kampanye vaksinasi COVID-19 yang telah lama ditunggu-tunggu

"Di tingkat global, kita harus bekerja sama untuk memajukan kepentingan negara-negara berkembang pada perjanjian internasional tentang kesiapsiagaan pandemi," kata dia. 

Dua isu lainnya yang disampaikan Retno dalam pertemuan tersebut adalah tentang pemajuan kerja sama untuk pemulihan ekonomi berkelanjutan serta perdamaian dan stabilitas kawasan. 

Adapun pertemuan para menlu ASEAN dengan menlu China tersebut dilaksanakan dalam rangka perayaan 30 tahun hubungan kemitraan antara ASEAN dan China.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul: "Indonesia Berharap China Lebih Berperan Atasi Kesenjangan Akses Vaksin Covid-19"

Penulis : Deti Mega Purnamasari
Editor : Kristian Erdianto

Selanjutnya: Kian hangat, China jadi tuan rumah pertemuan menteri luar negeri ASEAN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×